Operasi SAR Dihentikan Meski 15 Korban Longsor Tambang di Gorontalo Masih Hilang

Operasi SAR Dihentikan Meski 15 Korban Longsor Tambang di Gorontalo Masih Hilang
Apel penutupan operasi SAR korban longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango Provinsi Gorontalo, pada Sabtu (13/7). (ANTARA/Zulkifli Polimengo)

jpnn.com, GORONTALO - Operasi pencarian dan pertolongan (SAR) di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kecamatan Suwawa Timur, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo yang longsor dihentikan pada hari ke tujuh meski belum semua korban ditemukan.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Gorontalo Hariyanto mengatakan sampai dengan ditutupnya operasi SAR di hari ke tujuh, Minggu (14/7), korban yang ditemukan meninggal dunia tercatat sejumlah 27 orang.

Operasi SAR Dihentikan Meski 15 Korban Longsor Tambang di Gorontalo Masih HilangProses evakuasi salah satu jenazah korban longsor di Desa Tulabolo Kecamatan Suwawa Timur Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo. Foto: Zulkifli Polimengo/ANTARA

Kemudian, korban selamat dalam peristiwa longsor di kawasan tambang emas itu 283 orang, dan sebanyak 15 orang masih hilang.

"Total jumlah korban dalam bencana tanah longsor tambang rakyat Suwawa Timur ini sebanyak 325 orang," ujarnya, di Gorontalo, kemarin.

Sebelum melakukan penutupan operasi SAR, pihaknya bersama pemerintah daerah (pemda) dan unsur terkait lainnya menggelar rapat koordinasi dengan sejumlah keluarga korban longsor yang masuk daftar 15 orang hilang.

Setelah rapat, pihak keluarga korban dan pemda yang dihadiri Bupati Bone Bolango melakukan penandatanganan surat pernyataan kesepakatan penutupan operasi SAR.

Meskipun telah ditutup, pihaknya bersama instansi terkait lainnya kembali akan melakukan evakuasi jika ada tanda-tanda atau informasi dari warga yang akurat tentang korban yang ditemukan.

Operasi SAR di kawasan tambang emas yang longsor di Gorontalo dihentikan meski 15 orang masih hilang. Begini penjelasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News