Operasi SAR Sriwijaya Air Hari Ini Menemui Kendala, Simak Penjelasan Brigjen Rasman

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Operasi Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Brigjen TNI (Mar) Rasman menyebut operasi SAR hari ke-11 di perairan Kepulauan Seribu atas jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182, Selasa (19/1) menemui kendala.
Menurut Brigjen Rasman, kondisi cuaca pada hari ini kurang bersahabat. Terjadi angin kencang mencapai 31 knot ketika operasi SAR dilaksanakan di lokasi.
Akibatnya, kata Brigjen Rasman, terjadi gelombang setinggi 1,5-2,5 meter yang menyulitkan proses pencarian di lokasi.
"Cuaca sangat tidak bersahabat. Sangat tidak menguntungkan untuk dilakukan penyelaman," kata Rasman ditemui awak media di dermaga JICT 2, Jakarta, Selasa.
Rasman menjelaskan, personel operasi SAR bersikap hati-hati atas cuaca yang kurang bersahabat di perairan Kepulauan Seribu.
Hingga kini, pihaknya belum menerjunkan tim penyelam untuk mencari puing pesawat dan korban atas jatuhnya Sriwijaya Air.
Operasi SAR, kata Rasman, segera dilanjutkan ketika cuaca mulai membaik.
"Sampai saat ini belum ada yang turun dan masih ada di kapal. Kapal pun juga sekarang berlindung di belakang pulau supaya tidak terombang ambing oleh gelombang yang cukup tinggi," ungkap dia.
Direktur Operasi Basarnas Brigjen TNI (Mar) Rasman menjelaskan perkembangan operasi SAR Sriwijaya Air SJ182 hari ini di perairan Kepulauan Seribu..
- 2 Lansia Hilang Tenggelam di Perairan Sungai Musi, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- Peringatan Gelombang Tinggi dari BMKG Akibat 2 Siklon
- Waspada Gelombang Tinggi di Sejumlah Wilayah Ini
- Siswi Kelas 3 SD Tenggelam di Sungai Komering, Tim SAR Bergerak Melakukan Pencarian
- 2 Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Parangtritis, 1 Masih Hilang
- BMKG Sebut Ada Potensi Gelombang hingga 4 Meter di Sumbar