Operasi Sikat Musi II 2024, Polres Banyuasin Ungkap 33 Kasus, Amankan 32 Tersangka
jpnn.com - PALEMBANG - Kepolisian Resor Banyuasin bekerja sama dengan kepolisian sektor jajaran mengungkap 33 kasus dan mengamankan 32 tersangka saat melaksanakan Operasi Sikat Musi II 2024 yang digelar 7-20 Agustus 2024.
Jenis kasus yang diungkap tersebut, yakni pencurian dengan pemberatan (curat), pencurian kendaraan bermotor (curanmor), pencurian dengan kekerasan (curas).
"Pada Operasi Sikat Musi II 2024 ini ada 33 kasus yang kami ungkap, terdiri daro 23 kasus curat , 3 kasus curas, dan 7 kasus curanmor, " kata Kapolres Banyuasin AKBP Ruri Prastowo, Kamis (29/8).
"Dari 33 kasus itu, ada 32 orang tersangka yang diamankan," tambah perwira menengah Polri, itu.
Selain mengamankan tersangka, polisi juga menyita barang bukti berupa 1.062 tandan buah sawit, sembilan unit kendaraan sepeda bermotor, lima buah dodos, tiga bilah sajam jenis parang, tiga handphone, 85 bungkus rokok, dan tiga unit tabung gas ukuran 3 kilogram.
Tak hanya itu, pihaknya juga mengamankan 25 unit tabung oksigen, 2 buah linggis, 2 buah angkong, 1 buah tv 42 inci merk LG, 1 unit mobil, 1 buah perahu dengan Panjang 6 meter, 1 buah gunting besi, sebuah mesin pompa air dan 1 unit laptop merek Lenovo.
"Para tersangka dikenakan Pasal 363 KUHP dan Pasal 365 KUHP dengan ancaman hukuman 7 tahun atau paling lama 9 tahun penjara, " terang Ruri.
Dia menambahkan bahwa pihaknya akan meningkatkan patroli dan koordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk meminimalisir potensi tindak kriminal.
Polres Banyuasin mengungkap 33 kasus dan mengamankan 32 tersangka dalam Operasi Sikat Musi II 2024.
- Polisi Usut Penyebab Kebakaran Kantor KPU Morowali Sulteng
- Komisi III Ingin Sanksi Penyalahgunaan Senpi oleh Polisi Tak Cuma Etik, tetapi Pidana
- Adrianus Meliala: Tidak Mungkin Juga Polisi Itu Benar Semua
- Jasad Pria Lansia Ditemukan Tersangkut di Bendungan PLTA Ubrug Sukabumi
- Ini Lho Rekaman CCTV Polisi Tembak Siswa SMKN 4 Semarang, Tak Ada Tawuran
- Polisi yang Tembak Mati Siswa SMK di Semarang Masih Berstatus Terperiksa