Operasi TNI Tidak Hanya Mengandalkan Metode Perang Konvensional tetapi...
Lebih lanjut, Panglima TNI mengatakan, perlu ada perubahan mindset para perwira bahwa situasi saat ini sangat dinamis, cepat berubah dan membutuhkan respon tinggi. “Tidak ada lagi jamannya para komandan santai-santai dan berleha-leha di kursi komandan. Komandan harus turun ke lapangan, melihat fenomena dan trend perubahan ancaman, kondisi masyarakat, anak buah, dan berpikir antisipatif,” tuturnya.
“Terlebih dengan dunia gadget dewasa ini. Jangan kemudian komandan hanya sibuk dengan gadgetnya, abai terhadap perkembangan anak buah. Pembinaan anggota tidak dapat dilepaskan dari tugas dan tanggung jawab setiap Dansat,” tambahnya seperti dilansir dalam siaran pers Kabidpenum Puspen TNI, Kolonel Sus Taibur Rahman.
Pada akhir pembekalannya, Panglima TNI mengingatkan bahwa pendidikan semacam Sesko TNI dan Sesko Angkatan harus dapat mencetak sumber daya manusia unggulan berupa perwira-perwira yang berkualitas.
“Pembinaan para personel tersebut harus berdasar pada merit system, the right man on the right place, serta memperhatikan kemampuan dan prestasi,” katanya.(fri/jpnn)
Operasi TNI tidak hanya mengandalkan metode peperangan konvensional semata, tetapi pada saat yang sama dibarengi dengan pelibatan Siber TNI, Puspen TNI, Intelijen, Teritorial, Satgas Dukungan, dan upaya diplomasi.
Redaktur & Reporter : Friederich
- Dave Laksono: Calon Panglima TNI Harus Memahami Ancaman Perang Digital
- Anggota DPR: Calon Panglima TNI Harus Bisa Melakukan Ini untuk Prajuritnya
- Simak! Panglima TNI Sampaikan Pesan Penting dari Presiden Jokowi
- Jelang HUT Kemerdekaan RI, Panglima TNI Mutasi 21 Perwira Tinggi, Ini Daftarnya
- Selain Danpaspampres, Panglima TNI Juga Pimpin Sertijab Panglima Kogabwilhan I dan III
- 5 Berita Terpopuler: Ada Nama Baru di Kasus Keluarga Akidi Tio, Panglima TNI Perintahkan Babinsa Segera Lacak, Arief Poyuono Tantang DPR