Operasional 13 Unit Plant Kilang Balikpapan Milik Pertamina Berjalan Normal

jpnn.com, BALIKPAPAN - Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan mengatakan dari 14 unit plant di Kilang Balikpapan, hanya satu yang tidak beroperasi, yaitu Plant 5.
Sedangkan operasional 13 unit lain tetap normal dan sama sekali tidak terganggu.
“Potensi impor sangat kecil. Apalagi untuk recovery Plant 5, Pertamina sudah menyatakan akan selesai dalam waktu tujuh hari,” ujar Mamit, Rabu (18/5).
Terkait insiden Kilang Balikpapan, diakui Mamit, memang menyebabkan terganggunya operasional unit Plant 5.
Hanya saja, Plant 5 bukan berisi BBM, tetapi salah satu bahan baku pembuat Pertamax saja.
Menurut analisis Mamit, selama tujuh hari masa perbaikan unit Plant 5 tersebut, Pertamina masih memiliki cadangan bahan bakar minyak (BBM). Setidaknya, untuk 20 hari ke depan.
“Jadi menurut saya, cadangan tersebut masih bisa dioptimalkan untuk menjamin ketersediaan bahan bakar. Dan itu dilakukan tanpa melalui penambahan impor. Apalagi, volume penjualan Pertamax bukan terbesar, hanya sekitar 13 persen,” jelas Mamit.
Selain stok cadangan, Pertamina juga memiliki kilang lain, seperti Balongan dan Cilacap. Kilang tersebut masih bisa dioptimalkan untuk produksi dalam negeri.
Sebagai perusahaan migas, Pertamina tentunya sudah memperhitungkan dengan cermat.
- Semangat Hari Kartini, Pertamina Dorong Perempuan untuk Berkarya & Salurkan Energi
- Kiprah Kartini Hulu Migas Membangun Ketahanan Energi untuk Negeri
- Pemegang Saham Pelita Air Kukuhkan Kembali Dendy Kurniawan sebagai Direktur Utama
- Rencana Impor Diklaim Tak Bakal Ganggu Swasembada Pangan Nasional
- Satgas Ramadan & IdulFitri Pertamina Dinilai Berhasil Memitigasi Lonjakan Permintaan BBM
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan