Operasional PLTSA Putri Cempo, DLH Benarkan Ada Pencemaran Lingkungan Gegara Limbah
"Kami sudah membuat berita acara dan sudah disepakati untuk segera memperbaiki Ipal. Di sana mereka berjanji Oktober ini selesai dengan baik," ujarnya.
Pihak PT SCMPP juga sepakat untuk membuat teknologi penghalang debu menggunakan pagar dan dryer. Kristiana menjelaskan mekanisme teknologinya adalah dengan menyemprotkan air sehingga debu tidak berterbangan.
"Debu sudah direkomendasikan juga oleh tenaga ahli kami. Mereka akan membuat semacam pagar dan dryer. Jadi kaya semprotan air. Ada pipa yang dipasang kemudian dialiri air kemudian disemprotkan, supaya debu tidak berterbangan dan tidak mencemari udara. Itu upya yang harus dilakukan oleh SMPCC mereka sudah menyetujui rekomendasi itu," jelasnya.
PLTSA Putri Cempo sendiri sejak Oktober 2023 telah mendistribusikan produksi listrik ke Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Solo. Menurut Kristiana, PLTSA dibebankan 1,6 mega watt pada tahun pertama ini.
"Kalau tidak salah yang saya dengar tahun pertama mengirim 1,6 Mega Watt. Satu tahun kumulatif 5 Mega Watt. Lha ini 1,6 nah itu teknisnya seperti apa yang tahu PT. SCMPP," tutup dia. (mcr21/jpnn)
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo membenarkan adanya dampak pencemaran lingkungan akibat limbah operasional PLTSA Putri Cempo. Begini penjelasannya.
Redaktur : M. Fathra Nazrul Islam
Reporter : Romensy Augustino
- Kader PDIP Kembali Pimpin DPRD Solo
- Proyek PLTSA di Solo Bikin Resah, Warga Jatirejo Tuntut Gibran Tanggung Jawab
- Jokowi, Prabowo, Gibran Melakukan Pertemuan Mendadak di Solo
- Prihatin Lihat Kondisi Solo Kini, Kaesang Minta Calon Penerus Gibran Perbanyak Event
- Jokowi Sudah Mulai Berkemas Menjelang Purnatugas, Barang-barang Pribadi Bakal Dikirim ke Solo
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala