Operator Bus Menjerit: Kami Mohon, Pemerintah Perhatikan Nasib Kami Agar Bisa Hidup
Sabtu, 15 Agustus 2020 – 19:25 WIB

Suasana tempat parkir bus di Terminal Bus Kampung Rambutan Jakarta yang terlihat sepi saat pandemi corona. Foto Ricardo/jpnn.com
Sementara, Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan menambahkan, khusus sektor pariwisata memang paling menderita selain Angkutan Antarkota Antarpropinsi (AKAP).
Baca Juga:
Hal ini lantaran banyak masyarakat yang kembali beralih ke kendaraan pribadi selama pandemi corona.
“Banyak pengguna jasa yang kembali menggunakan kendaraan pribadi,” tutur Kurnia.(chi/jpnn)
Jika penambahan waktu cicilan kendaraan tidak diberikan, maka diprediksi 50-75 pesen usaha angkutan Wisata maupun operator bus akan kolaps.
Redaktur & Reporter : Yessy
BERITA TERKAIT
- DAMRI Hadirkan Layanan Bandung-Yogyakarta PP, Sebegini Tarifnya
- Pecah Ban, Sigra Tabrak Bus di Tol Ngawi-Solo, 2 Orang Tewas, 6 Luka-Luka
- Bus Gunung Harta Tabrak Truk Muatan Bahan Kimia di Tol Semarang-Solo
- Libur Natal & Tahun Baru, Dishub Bogor Bakal Larang Bus Masuk Jalur Alternatif Puncak
- Kondisi Bus Trans Semarang Ludes Terbakar di Jalan Manyaran-Gunungpati
- Intip Panduan Liburan Akhir Tahun dengan Bus, Seru Lho!