Operator e-KTP Keluhkan Belum Gajian

Operator e-KTP Keluhkan Belum Gajian
Operator e-KTP Keluhkan Belum Gajian
Sementara itu, proses perekaman dan pengambilan Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) di masing-masing kecamatan tersendat. Itu disebabkan keterbatasan alat yang ada. Sebelumnya, masing-masing kecamatan diberikan dua unit card reader untuk melayani proses perekaman dan pengambilan, tapi kini  hanya tersisa satu unit. Pemerintah pusat menarik satu card reader di masing-masing kecamatan untuk dipinjamkan ke kabupaten lain.

Satu unit card reader untuk melayani dua fungsi sekaligus, berimbas pada tersendatnya pelayanan. Apalagi, beberapa kali, card reader juga mengalami kerusakan. ‘’Alat ini sering error. Karena dipaksa kerja ekstra, untuk perekaman dan pengambilan e-KTP,’’ ungkap Hidayat, salah satu operator di Kecamatan Mataram.

Tidak hanya error pada komputer, lanjutnya, kerusakan juga terjadi pada mesin sidik jari. ‘’Imbasnya, sidik jari warga yang hendak mengambil atau merekam, tidak bisa terbaca. Sangat menghambat kerja operator,’’ imbuhnya.

Meski hanya memiliki satu unit card reader, pihaknya tetap melayani proses perekaman dan pengambilan e-KTP. ‘’Kita selang-seling penggunaannya. Agar warga yang mau perekaman dan pengambilan e-KTP bisa sama-sama berjalan,’’ katanya.

MATARAM-Operator yang melayani perekaman data dan pengambilan e-KTP belum menerima honor sejak September 2012. Hal itu dikeluhkan salah satu operator.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News