Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta
Minggu, 24 April 2011 – 16:16 WIB
Palkin, 69, merupakan salah seorang petugas darurat yang dikirim pada gelombang pertama. Sambil duduk di ranjangnya di rumah sakit, dia lantas menunjukkan foto-foto sejumlah mantan rekannya. Mereka termasuk di antara 30 orang yang dipastikan tewas pada pekan-pekan pertama setelah bencana nuklir.
Dia diperintahkan untuk bertugas pada 26 April atau tepat beberapa jam setelah bencana nuklir. Selanjutnya, dia harus dirawat di rumah sakit beberapa pekan kemudian akibat perdarahan pada tenggorokan dan usus halus. Dia pun menuturkan bahwa dirinya diperintahkan otoritas saat itu mengakui hanya terkena separo di antara paparan radiasi yang diterimanya.
"Sebelumnya kesehatan saya termasuk amat baik. Tapi, sekarang saya malah hampir tidak bisa berjalan dan punya masalah thyroid (kelenjar gondok). Selain itu, gigi saya mulai hancur," papar Palkin.
Dengan kondisinya tersebut, Palkin mengeluhkan uang pensiun yang diterimanya. Dia hanya menerima USD 202 (sekitar Rp 1,76 juta) perbulan. Sebagian uang pensiun itu habis habis untuk membeli obat. Sebagai petugas likuidator besertifikat, Palkin juga menerima tunjangan makan 300 hryvnia (mata uang Ukraina) atau USD 38 (sekitar Rp 330 ribu) dan potongan 50 persen untuk tagihan rumah tangga.
Bencana nuklir Chernobyl menyisakan trauma sangat mendalam bagi masyarakat di sekitarnya maupun pekerja yang terlibat dalam penyelamatan tragedi
BERITA TERKAIT
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon