Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta

Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta
Opname karena Perdarahan Usus, Dapat Pensiun Rp 1,76 Juta
Tetapi, ada juga pakar yang menolak keras kesimpulan berbagai lembaga PBB. Salah seorang di antaranya adalah ahli nuklir Belarusia, Yury Bandazhevsky. Dia dipenjara selama bertahun-tahun sejak 2001 atas tuduhan korupsi. Para pendukungnya justru meyakini bahwa kasus korupsi Bandazhevsky itu sengaja diciptakan karena sikap kritisnya terkait penanganan pemerintah Belarusia atas kontaminasi nuklir.

"Sistem yang tepat untuk memperkirakan konsekuensi (dampak radiasi pada kesehatan) telah direkayasa di level internasional," tegas pria yang sudah meneliti efek bencana itu sejak 1987 kepada Agence France-Presse. "Selama 25 tahun terakhir negara telah menggunakan segala cara untuk menutupi informasi penting tersebut demi lobi-lobi proyek energi nuklir yang melibatkan kekuatan-kekuatan besar di dunia. Mereka (kekuatan besar) telah mendikte kondisi saat ini," tandasnya.

Tetapi, peneliti medis asal Ukraina, David Belyi, yang menulis sejumlah karya ilmiah tentang Chernobyl justru mendukung skeptisme terkait besarnya korban bencana itu. Hanya, dia mengakui bahwa kesenjangan pengetahuan bisa jadi mengakibatkan pendekatan yang digunakan peneliti menjadi beragam. "Sangat sulit mengestimasikan dampak radiasi," katanya kepada Agence France-Presse.

Menurut dia, hingga kini seluruh upaya yang mengaitkan radiasi dengan penyakit organ dalam tubuh di kalangan penduduk yang terkontaminasi belum membawa sukses. Perkecualian berlaku pada kanker thyroid. "Kita tak bisa mengatakan bahwa penyakit tukak lambung atau jantung lebih sering dialami para petugas penyelamat dalam bentuk yang khusus," tuturnya.

Bencana nuklir Chernobyl menyisakan trauma sangat mendalam bagi masyarakat di sekitarnya maupun pekerja yang terlibat dalam penyelamatan tragedi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News