Opo Tumon?
Oleh: Dahlan Iskan
Banyak proyek dilaksanakan dengan mempergunakan sistem fondasi karya cipta sepasang gurunya yang oleh masyarakat, karena keandalannya diberi gelar ”fondasi ramah gempa”
Sepuluh tahun sejak Dia dijadikan mitra usaha, hanya setahun setelah salah satu gurunya meninggal tiba-tiba terungkap bahwa Dia telah melakukan banyak pelanggaran dan ketidakjujuran terhadap isi perjanjian kerja sama dengan kedua gurunya.
Ketika ditegur, bukannya malu dan minta maaf dia malah menjadi jadi.
Kepada banyak orang dia mengaku bahwa karya cipta gurunya itu sekarang miliknya karena sudah dihibahkan kepada dia
Ketika gurunya dikonfrontir perihal proses hibah tersebut, gurunya bertanya balik: beri saya satu alasan yang masuk akal kenapa saya harus menghibahkan karya cipta saya kepada dia,
Ketika mengetahui hal tersebut, Dia malah bersikap kekanak–kanakan persis seperti seorang anak yang ngotot mempertahankan boneka yang diambilnya walaupun boneka tersebut bukan miliknya
Pokoknya, karya cipta tersebut sekarang adalah milikku, begitu kira–kira cara berpikirnya. Benar–benar sungguh menggelikan
Sejak perjanjian kerja sama ditandatangani