Oposisi Australia ke Jakarta, Perjanjian Perdagangan Bebas Jadi Sorotan
AFR melaporkan, Menteri Perdagangan (bayangan) Madeleine King pekan lalu menyatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan.
"Kami akan mendengar kekhawatiran dari sejumlah pihak terkait dengan perjanjian perdagangan ini sebelum membuat keputusan," katanya.
Parlemen Australia telah membentuk komite untuk meratifikasi perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Setelah disetujui oleh komite, proses voting akan digelar sebelum Natal tahun ini.
Banjir pekerja Indonesia ke Australia
Menanggapi penandatanganan perjanjian pada Maret lalu, kalangan serikat buruh di Australia menyatakan ketidaksetujuannya. Mereka menyebut hal ini akan menyebabkan "banjir" pekerja Indonesia ke Australia.
Dewan Serikat Pekerja ACTU misalnya menyebut perjanjian ini sebagai "kesepakatan cerdik" yang menguntungkan para pemegang visa sementara.
Secara terpisah serikat pekerja manufaktur mengatakan tidak ada bukti substantif kesepakatan itu akan menguntungkan para pekerja Australia.
Photo: Sejumlah pekerja asal Indonesia yang bekerja di salah satu pabrik daging di Australia. (Kiriman: Vita Nur Khasanah)
Di Indonesia sendiri, sejumlah kalangan telah menyuarakan sikap penolakan. Salah satunya, LSM koalisi masyarakat sipil untuk keadilan ekonomi.
- Anggota Bali Nine Sudah Bebas dan Kembali ke Keluarga Masing-masing
- Dunia Hari Ini: Australia Terbangkan Warganya Keluar Vanuatu
- Pemakai Narkoba di Indonesia Kemungkinan Akan Dikirim ke Rehabilitasi, Bukan Penjara
- Dunia Hari Ini: Terpidana Mati Kasus Narkoba Mary Jane Dipulangkan ke Filipina
- Australia Juara Menangkap Pengunjuk Rasa Lingkungan
- Dunia Hari Ini: Assad Buka Suara Lebih dari Seminggu Setelah Digulingkan