Oposisi Australia ke Jakarta, Perjanjian Perdagangan Bebas Jadi Sorotan

AFR melaporkan, Menteri Perdagangan (bayangan) Madeleine King pekan lalu menyatakan pihaknya akan berkonsultasi terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan.
"Kami akan mendengar kekhawatiran dari sejumlah pihak terkait dengan perjanjian perdagangan ini sebelum membuat keputusan," katanya.
Parlemen Australia telah membentuk komite untuk meratifikasi perjanjian perdagangan bebas dengan Indonesia. Setelah disetujui oleh komite, proses voting akan digelar sebelum Natal tahun ini.
Banjir pekerja Indonesia ke Australia
Menanggapi penandatanganan perjanjian pada Maret lalu, kalangan serikat buruh di Australia menyatakan ketidaksetujuannya. Mereka menyebut hal ini akan menyebabkan "banjir" pekerja Indonesia ke Australia.
Dewan Serikat Pekerja ACTU misalnya menyebut perjanjian ini sebagai "kesepakatan cerdik" yang menguntungkan para pemegang visa sementara.
Secara terpisah serikat pekerja manufaktur mengatakan tidak ada bukti substantif kesepakatan itu akan menguntungkan para pekerja Australia.

Di Indonesia sendiri, sejumlah kalangan telah menyuarakan sikap penolakan. Salah satunya, LSM koalisi masyarakat sipil untuk keadilan ekonomi.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia