Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar
Kemenangan Gemilang Partai Pro-Junta Militer
Kamis, 11 November 2010 – 11:00 WIB

Oposisi Myanmar Kian Tak Terdengar
BANGKOK - Kemenangan besar partai pendukung junta militer dalam pemilu Myanmar meruntuhkan bayangan demokrasi yang dibangun sendiri oleh penguasa. Suara oposisi pun tak lebih daripada sekadar bisikan di parlemen. "Hasil tersebut membuktikan bahwa proses pemilu yang ada tidak legitimate," ujar seorang pemantau internasional yang saat ini berada di Yangon dan enggan disebutkan identitasnya.
Meski pemilu yang berlangsung Minggu lalu (7/11) itu menuai kritik luas, sejumlah aktivis demokrasi memilih ambil bagian dalam perhelatan tersebut. Dengan begitu, mereka berharap akan mendapatkan raihan suara lebih besar karena meluasnya kebencian rakyat kepada pemerintah junta.
Baca Juga:
Sikap optimistis itu rusak setelah Partai Solidaritas Pembangunan dan Kesatuan (USDP) mengklaim bahwa mereka berhasil meraih 80 persen kursi yang diperebutkan di parlemen.
Baca Juga:
BANGKOK - Kemenangan besar partai pendukung junta militer dalam pemilu Myanmar meruntuhkan bayangan demokrasi yang dibangun sendiri oleh penguasa.
BERITA TERKAIT
- Siapa Pemegang Kendali Vatikan Sepeninggal Paus dan Bagaimana Memilih Penggantinya?
- Sede Vacante, Masa ‘Kursi Kosong’ setelah Paus Vatikan Wafat
- Setahun Sebelum Meninggal, Paus Fransiskus Sederhanakan Liturgi Pemakaman Kepausan
- Kabar Duka, Paus Fransiskus Meninggal Dunia
- Rayakan Paskah, Presiden Kolombia Bicara soal Penderitaan Yesus & Rakyat Palestina
- Presiden Iran Masoud Pezeshkian Sebut Israel Pelaku Utama Terorisme Global