Oposisi Perlu Tahu Cara Mengkritik dengan Tak Langgar Aturan, Begini
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat kebijakan publik Trubus Rahardiansyah menilai perlu peran berbagai pihak agar masyarakat semakin dewasa dalam berdemokrasi.
Menurutnya, ada sejumlah cara untuk menyampaikan kritikan dengan tidak melanggar aturan.
Namun, agar seluruh lapisan masyarakat dapat mengedepankan etika kesantunan publik, perlu edukasi kepada masyarakat.
Trubus menilai edukasi sangat diperlukan sehingga seluruh lapisan masyarakat memahami pentingnya menempatkan persoalan aspek-aspek membangun kebersamaan, toleransi, mendekati empowerment atau memberdayakan masyarakat.
"Kondisinya masyarakat kita ada yang minim literasi karena memang pendidikannya kurang dan masyarakat yang memiliki literasi yang baik. Nah ini bagaimana disinergikan, jadi memberdayakan mereka supaya saling bersinergi,” ujar Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisakti itu dalam keterangannya, Kamis (17/6).
Trubus kemudian menyebut, sangat penting kritik tidak berisi ujaran kebencian atau hate speech.
Selain itu, juga jangan mengarah kepada personel atau menyebut nama seseorang entah itu presiden atau siapa.
Karena ujungnya dapat menjadi penghinaan dan pencemaran nama baik.
Pengamat kebijakan publik memaparkan cara mengkritik dalam membangun demokrasi, dengan tidak melanggar aturan.
- Mahasiswa TMED Universitas Trisakti Cemerlang di Jurnas Eshark Rok Cup Indonesia 2025
- Mahasiwa Universitas Trisakti Ukir Prestasi di Kompetisi Robotik Dunia
- Kedekatan Anies-Ahok Simbol Perlawanan ke Pemerintah hingga Sinyal Oposisi
- Permukaan Tanah Jakarta Terus Turun, Pakar Minta Masyarakat Gunakan Air Perpipaan
- IKA Trisakti Menggelar Turnamen Golf Terbuka yang Ketiga
- Tangani Masalah Lingkungan, LPPM Trisakti Jalin Kerja sama dengan PKK