Oposisi Rebut Kota di Timur Libya
Enam Tewas di Yaman, Polisi Bahrain Tembaki Demonstran dekat RS
Sabtu, 19 Februari 2011 – 08:49 WIB

Oposisi Rebut Kota di Timur Libya
TRIPOLI - Demonstrasi menentang pemerintah atau rezim berkuasa di negara-negara Arab -- di utara Afrika hingga di kawasan Teluk Persia-- tak kunjung mereda. Meskipun korban jiwa terus berjatuhan, para pengunjuk rasa tak hilang nyali. Demonstran dilaporkan menguasai Kota Al Bayda, timur Libya, setelah polisi lokal yang membangkang bergabung dengan pengunjuk rasa. "Al Bayda saat ini ada di tangan rakyat," ujar Giumma el-Omami, perwakilan kelompok the Libyan Human Rights Solidarity, kepada Reuters. "Kota itu sekarang sudah di luar kontrol rezim Kadhafi," tutur Fathi al-Warfali dari kelompok Libyan Committee for Truth and Justice.
Di Yaman, sedikitnya enam pengunjuk rasa tewas dalam tiga insiden secara terpisah kemarin siang (18/2). Di Kota Manama, Bahrain, polisi menembaki pengunjuk rasa yang berkumpul dekat rumah sakit (RS) Salmanniya. Belum ada laporan soal korban jiwa. Tetapi, lusinan demonstran dilaporkan terluka.
Baca Juga:
Yang paling anyar, demonstran anti-pemerintah di Libya dilaporkan berhasil merebut dan mengambil-alih kendali atas sebuah kota di timur negara tersebut kemarin (18/2). Informasi itu dibeberkan oleh dua kelompok anti-pemerintah yang ada di pengasingan.
Baca Juga:
TRIPOLI - Demonstrasi menentang pemerintah atau rezim berkuasa di negara-negara Arab -- di utara Afrika hingga di kawasan Teluk Persia-- tak kunjung
BERITA TERKAIT
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia
- Kabar Gembira, Hamas Siap Menyerahkan Kendali atas Gaza
- Rabi Yahudi Sebut Trump Dipilih Tuhan untuk Tegakkan Keadilan & Memerangi Islam Radikal