Oposisi Rebut Kota di Timur Libya
Enam Tewas di Yaman, Polisi Bahrain Tembaki Demonstran dekat RS
Sabtu, 19 Februari 2011 – 08:49 WIB
Di Tripoli, ibu kota Libya, situasinya relatif lebih tenang. Hampir tak ada demonstrasi anti-pemerintah. Para pendukung Kadhafi justru turun ke jalan untuk demo tandingan kemarin. Kadhafi malah muncul dalam pawai dan demo mendukung pemerintahannya di Lapangan Hijau, pusat Kota Tripoli, tersebut. Tetapi, tokoh yang berkuasa di Libya sejak 1969 lewat kudeta atas penguasa monarkhi saat itu, Raja Idriss, tidak berbicara di depan massa.
Khotbah salat Jumat yang disiarkan stasiun televisi pemerintah kemarin juga mendesak masyarakat agar mengabaikan berita yang muncul di sejumlah media asing. "Berita-berita (di media asing) tersebut sama sekali tidak menginginkan damai di negeri kita. Itu tujuan Zionisme dan imperialisme untuk memecah-belah negeri kita," bunyi khotbah tersebut. Para lawan politik Kadhafi menggunakan jejaring sosial Facebook dan Twitter untuk menyerukan aksi unjuk rasa baru selesai salat Jumat kemarin.
Kendati unjuk rasa anti-pemerintah di Libya terus meluas, para pengamat menilai situasi di negara itu berbeda dengan Mesir. Kadhafi dinilai masih punya banyak uang dari sumber minyak kekayaan Libya untuk mengatasi problem sosial di negaranya. Selain itu, Kadhafi dihormati di sebagian besar wilayah negerinya. Kendati begitu, dukungan atas dirinya agak lemah di kawasan Cyrenaica, sekitar Benghazi.
"Kami tak yakin akan ada pemberontakan secara nasional," kata Noman Benotman, mantan oposisi Islam Libya yang semula tinggal di Inggris, tetapi kini berada di Tripoli. "Saya kira Libya tidak dapat dibandingkan dengan Mesir atau Tunisia. Kadhafi akan berjuang (meredam demonstrasi) sampai titik terakhir," tegasnya lewat telepon dari Tripoli.
TRIPOLI - Demonstrasi menentang pemerintah atau rezim berkuasa di negara-negara Arab -- di utara Afrika hingga di kawasan Teluk Persia-- tak kunjung
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer