Oposisi Syiria Hadiri Politik Perdamaian
Selasa, 28 Juni 2011 – 20:31 WIB
Panitia pelaksana pertemuan, Lu'ay Hussain, mendapatkan kesempatan berpidato di hari pertama kemarin. Dia menyatakan pertemuan tersebut adalah momen luar biasa dan belum pernah terjadi dalam beberapa dekade terakhir.
Baca Juga:
"Mereka yang hadir tidak bersenjata, karena mereka bukan teroris atau pelaku sabotase," ujarnya merujuk pada pernyataan Presiden Assad, yang sebelumnya mensinyalir, demonstrasi rakyat telah disabotase oelh pihak tak bertanggung jawab. Dalam pidatonya, Hussain menyatakan, sistem tirani harus dihentikan.
Muncul kekhawatiran di pihak sejumlah aktifis oposisi yang takut bahwa penyelenggaraan pertemuan tersebut, di tengah terjadinya kekerasan dan sikap represi militer, bisa dijadikan pembenaran bagi rezim Assad untuk melanjutkan tindakannya.
"Deklarasi koalisi Damaskus, oposisi utama di Syria, telah menyatakan menolak pertemuan tersebut," jelas Malik al-Abdeh, redaktur di Barada TV, sebuah kanal TV oposisi Syria kepada BBC. Dia menambahkan, pemerintah justru senang dengan adanya pertemuan tersebut.
DAMASKUS - Sekitar 200 aktifis oposisi Syria menghadiri pertemuan untuk membahas transisi politik damai di Damaskus kemarin (27/6). Pertemuan seperti
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif