Opsi Damai di Yaman
Jumat, 04 Maret 2011 – 12:07 WIB
SANAA - Kelompok oposisi dan pemuka agama Yaman menawarkan jalan pengunduran diri yang damai kepada Presiden Ali Abdullah Saleh. Mereka memberikan tenggat waktu hingga akhir 2011 bagi sang presiden.
"Kami telah menyepakati sebuah usulan penyelesaian atas krisis politik ini, termasuk sebuah peta jalan damai untuk memberikan waktu bagi presiden mundur akhir tahun ini," terang juru bicara fraksi oposisi di parlemen, Mohammed al-Sabri.
Baca Juga:
Usulan tersebut, lanjut Sabri, disepakati saat dilakukan pertemuan dengan para pemuka agama. Saleh harus mengumumkan kesepakatan tersebut kepada rakyat Yaman, pihak yang akan memutuskan menerima atau menolak kesepakatan tersebut. "Demonstran tidak akan menerima alasan untuk bernegosiasi atas nama mereka," tulis pernyataan resmi dari Forum Umum, aliansi oposisi di parlemen.
Saleh, yang sudah 32 tahun berkuasa di Yaman, didesak mundur oleh gelombang demonstrasi yang telah menelan korban 19 orang, sejak 16 Februari. Pemimpin veteran tersebut berulang kali menolak mengundurkan diri, meski terus didesak rakyatnya. Satu-satunya tawaran yang diajukannya adalah tidak akan mencalonkan kembali sebagai presiden dalam pemilu berikutnya.
SANAA - Kelompok oposisi dan pemuka agama Yaman menawarkan jalan pengunduran diri yang damai kepada Presiden Ali Abdullah Saleh. Mereka memberikan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer