Opsi Damai di Yaman
Jumat, 04 Maret 2011 – 12:07 WIB
Sebelumnya, Minggu (27/2), Saleh menegaskan untuk mempertahankan rezimnya dengan "setiap darah yang menetes". Dia bahkan menuduh oposisi membajak demonstrasi rakyat untuk memecah belah Yaman.
Baca Juga:
Demonstrasi menjadi semakin keras di Yaman selatan, wilayah yang baru bergabung dengan utara yang dikuasai Saleh pada 1990. Selatan berupaya untuk melepaskan diri dengan Utara pada 1994. Hal itu memicu perang sipil yang berakhir dengan dikuasainya wilayah tentara Utara.
Dalam pernyataan resminya di depan militer dan polisi, Sabtu malam (26/2) waktu setempat, Saleh menuduh kelompok selatan ingin kembali mengupayakan pemisahan dengan utara.
Wilayah selatan telah menjadi lokasi bentrokan mematikan antara demonstran dan polisi, sejak aksi massa dimulai. Empat orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi Jumat (25/2). Saat itu polisi menyerang dan membubarkan demo anti pemerintah di kota pelabuhan, Aden.
SANAA - Kelompok oposisi dan pemuka agama Yaman menawarkan jalan pengunduran diri yang damai kepada Presiden Ali Abdullah Saleh. Mereka memberikan
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer