Opsi Gunakan Buatan Sendiri

Opsi Gunakan Buatan Sendiri
Suporter Persegres. Foto: dok.JPNN

GRESIK - Persiapan dalam menyongsong kompetisi ISL tidak hanya melulu memantapkan susunan skuad yang akan diterjunkan ataupun mendatangkan pemain yang diinginkan. Apparel atau penyedia kostum bagi klub ternyata juga tidak luput dari sorotan.
    
Selain sebagai identitas klub yang bersangkutan, dari sisi komersial, penjualan merchandise kostum sedikit banyak akan membantu anggaran klub. Apalagi, sesuai dengan anjuran PT Liga Indonesia selaku operator ISL, setiap klub diharapkan mempunyai anggaran yang 50 persennya tidak terlalu bergantung dari kantong sang owner.
    
Nah, berbicara mengenai hal itu, Persegres termasuk salah satu klub ISL Jatim yang belum menentukan apparel mereka musim 2015 nanti. "Masih ada beberapa pembicaraan dengan mereka," tutur manajer Persegres Bagus Cahyo Yuwono ketika dihubungi kemarin.
    
Sejauh ini, Bagus mengharapkan Joma yang merupakan penyokong mereka musim lalu kembali melanjutkan kerjasama untuk menyediakan kostum bagi Bima Sakti Tukiman dkk.
    
Namun, tidak menutup kemungkinan akan ada nama apparel baru yang bisa menjadi pelekat tubuh dari para pemain tim yang terkenal dengan sebutan Laskar Joko Samudro tersebut.
    
Salah satunya adalah Eureka. Pabrikan jersey asal Thailand itu sendiri sudah dikenakan oleh Persegres. Tepatnya ketika tim asuhan Liestiadi itu beruji coba dengan Universiti Teknologi Mara (UiTM) asal Malaysia di Stadion Petrokimia Gresik Minggu kemarin (28/12).
    
"Kebetulan, merk itu diperkenalkan oleh Raja Isa selaku promotor UiTM. Setelah kostum tim diposting di Twitter, responnya rata-rata positif. Bahkan, ada yang menanyakan dijual dimana," kelakarnya.
    
Bagus mengakui, dirinya tertarik ingin membahas mengenai kerjasama dengan apparel tersebut. "Tetapi saya sendiri belum bertemu dengan Raja Isa. Beliaunya setelah pertandingan langsung pergi bersama rombingan UiTM," paparnya.
    
Pria yang menjadi manajer pada paro kedua ISL musim 2014 itu mengatakan bahwa secepatnya akan ada pengumuman mengenai apparel yang akan digunakan. "Maksimal setelah Tahun Baru," tuturnya.
    
Jika memang manajemen tidak menemui kata sepakat dengan pihak jersey, satu-satunya opsi adalah dengan membuat kostum sendiri. Bagi Persegres, hal ini bukanlah hal baru buat mereka.
    
"Kami sendiri pernah menggunakannya ketika pertama kali terjun ke ISL 2011 silam," ucap bendahara klub Hendri Febry kemarin. Dalam turnamen terdekat seperti Piala Gubernur Jatim pun mereka juga membuat kostum sendiri.
    
"Kami bekerja sama dengan perusahaan konveksi lokal," urainya. Menurutnya, dengan membuat sendiri ternyata akan jauh lebih menguntungkan. "Salah satunya, klub bisa bebas dalam menentukan desain yang akan digunakan," imbuhnya.
    
Selain itu, menggunakan kostum buatan tangan penduduk lokal Gresik tentunya akan menumbuhkan kebanggaan tersendiri di hati pemain, dan Ultramania tentunya.

"Semuanya masih tergantung kondisi. Yang jelas, kami akan memilih apa yang bisa menguntungkan bagi klub," tandas Hendri. (apu)


GRESIK - Persiapan dalam menyongsong kompetisi ISL tidak hanya melulu memantapkan susunan skuad yang akan diterjunkan ataupun mendatangkan pemain


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News