Opsi Naikkan Harga BBM Tidak Prioritas
Jumat, 12 April 2013 – 15:35 WIB
JAKARTA - Pembahasan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) saat ini masih terus dibahas. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa mengatakan, opsi menaikkan harga BBM tetap ada, tetapi tidak menjadi prioritas. Karena opsi pengendalian dan pengurangan BBM bersubsidi lebih diutamakan.
"Kita belum putuskan, tapi mana yang memberikan impact (dampak-red) terbaik di antara opsi pengendalian dengan pengurangan. Opsi kenaikan tetap dikaji, tetapi tidak jadi prioritas karena pasangannya dengan BLT dan itu cukup sulit dilakukan," ujar Hatta usai memimpin rapat koordinasi (Rakor) di Kantor Kemenko Perekonomian, Jalan Lapangan Banteng, Jakarta, Jumat (12/4).
Sementara opsi penghematan subsidi dengan menggunakan bahan bakar Premix (premium campur pertamax) tidak akan diajukan. Pasalnya, ini akan menambah beban subsidi, karena Premix masih mendapat sumbangan dari negara.
Menurut Hatta, dengan adanya Premix maka akan membuat konsumen yang sebelumnya menggunakan Pertamax berpotensi pindah. "Kalau pengguna Pertamax pindah kesitu (Premix) gimana. Kan itu (Premix) juga subsidi. Yang tadinya tidak diberi subsidi malah kita menambah subsidi. Itu akan menimbulkan produk baru yang disubsidi," tutur Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) ini. Yang penting kata Hatta, pihaknya tengah membahas opsi-opsi terbaik agar tidak membebani masyarakat yang kurang mampu. (chi/jpnn)
JAKARTA - Pembahasan kebijakan subsidi bahan bakar minyak (BBM) saat ini masih terus dibahas. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Hatta Rajasa
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Qatar dan Abu Dhabi Bakal Gelontorkan Duit untuk Indonesia, Ada Apa?
- Daewoong Memperkenalkan Terapi Sel dari Fasilitas yang Sudah BPOM CPOB
- BTN Gelar Anugerah Jurnalistik & Foto 2025, Ada Hadiah Rp 175 Juta
- Kenaikan PPN 12% Dinilai Meningkatkan Angka Pengangguran
- Kunjungi Desa Peron, Jokowi kagumi produk Alpukat dan Gula Aren
- Perkuat Organisasi Koperasi, Dekopin Gelar Munas Bersama