Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Entaskan Kemiskinan

Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Entaskan Kemiskinan
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengunjungi lahan rawa lebak yang akan ditanami padi 750 hektare di Desa Jejangkit Muara, Kecamatan Jejangkit, Kabupaten Barito Kuala, Kalsel, Kamis (5/4). Foto: Fathan Sinaga/JPNN.com

Dia menambahkan, upaya optimalisasi tersebut akan membuat waktu tanam tidak lagi bergantung pada musim.

Selain itu, petani mendapatkan bantuan pestisida dan beragam alsintan. Dalam pengerjaannya, petani akan dikawal pemerintah mulai pengelolaan tanam, menanam dan pascapanen yang terjamin.

Di sisi lain, Mekanisasi Padat Karya Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian Kementerian Pertanian (Kementan) Pending Dadih Permana mengungkapkan, pihaknya akan menggulirkan sebanyak 215 ekskavator ke seluruh Indonesia untuk program optimalisasi lahan suboptimal ini.

Bahkan, Menteri Pertanian Amran Sulaiman akan memberikan 40 unit ekskavator untuk optimalisasi lahan di Kalsel dan tujuh unit di antaranya akan ditempatkan di Jejangkit. 

"Pengadaan ekskavator ini untuk mempercepat sistem pengairan, petakan sawah, jalan pertanian, perbaikan saluran irigasi, pembuatan embung, hingga penataan struktur lahan pertanian," tutur Dadih.

Menurut rencana, pembangunan dilakukan secara padat karya.

"Di Jejangkit akan ada lahan yang dioptimalisasi seluas 750 hektare. Namun, dilakukan secara padat karya dengan menyerap tenaga kerja di desa tersebut dan pada saat pertanaman diterapkan sistem mekanisasi modern," ujar Dadih.

Kementerian Pertanian sendiri menyiapkan alokasi dana untuk optimalisasi lahan rawa yaitu Rp 3 juta per hektare untuk rawa lebak dan Rp 4 juta per hektare bagi pasang surut.

Optimalisasi lahan rawa di Kalimantan, khususnya Kabupaten Barito Kuala, terbukti mampu mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News