Optimalisasi Lahan Rawa Bisa Entaskan Kemiskinan
"Kami juga akan mendistribusikan mesin pompa dengan kemampuan mengairi 200 hektare berikut pupuk dan benih. Sedangkan kebutuhan lain dibebankan pada Pemprov Kalsel dan Pemkab Barito Kuala seperti pasokan solar untuk BBM pompa," jelas Dadih.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sempat menyebutkan bahwa biaya optimalisasi rawa menjadi lahan produktif jauh lebih murah daripada harus membangun sawah yang biaya cetaknya bisa mencapai Rp 16 juta per hektare.
"Di Kalsel sendiri direncanakan optimalisasi ini seluas 67 ribu hektare. Perhitungan ini dilakukan dengan tidak memasukkan lahan gambut yang memang tidak bisa ditanami," papar Dadih.
Lahan rawa tersebut ditarget bisa diproduktifkan paling lambat sepuluh tahun.
Sementara itu, potensi lahan sub optimal tersebut ada sekitar satu juta hektare yang tersebar di Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat. (jpnn)
Optimalisasi lahan rawa di Kalimantan, khususnya Kabupaten Barito Kuala, terbukti mampu mengentaskan masyarakat dari kemiskinan.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polda Kalsel Ajukan Pemblokiran 1.453 Situs Judi Online ke Kemkomdigi
- Polda Kalsel Musnahkan Hampir 80 Kilo Barang Bukti Sabu-Sabu
- Gerebek Gudang di Banjarbaru, Polda Kalsel Sita 13.500 Sak Pupuk Ilegal
- Ini Tahapan Penting Penerimaan PPPK 2024, SKPD Jangan Angkat Honorer Lagi
- Pimpin Deklarasi Pilkada Damai, Kapolda Kalsel Ajak Publik Ikut Menyukseskan Pesta Demokrasi
- Kementan Dorong Barito Kuala Menyukseskan Upsus Antisipasi Darurat Pangan