Optimasi Lahan Rawa, Strategi Mentan 'Bunuh' Kemiskinan
![Optimasi Lahan Rawa, Strategi Mentan 'Bunuh' Kemiskinan](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2018/04/05/menteri-pertanian-andi-amran-sulaiman-meninjau-lokasi-optimasi-lahan-rawa-lebak-di-desa-jejangkit-muara-kecamatan-mandas-tana-barito-kuala-kalimantan-selatan-kamis-54-foto-istimewa.jpg)
Sebelum optimasi lahan rawa lebak dan pasang-surut, Kementan mencanangkan cetak sawah melalui tanah menganggur untuk menggenjot luas tambah tanam (LTT). Biayanya sekira Rp 16 juta per hektare.
Amran menaksir, optimasi rawa bakal menghasilkan Rp 60 triliun. Perhitungannya, indeks pertanaman mencapai tiga kali dalam setahun (IP-3) pada satu juta hektare lahan tersebut.
Menteri Amran optimistis produktivitasnya mencapai 6-7 ton per hektare. Ini, merujuk proyek percontohan di Ogan Ilir, Sumsel, di mana produktivitas mula-mula 2-3 ton per hektare menjadi 7 ton per hektare saat musim tanam ketiga.
Di sisi lain, optimasi lahan rawa ini juga bertujuan menjaga kedaulatan pangan hingga 100 tahun ke depan.
"Kami harus siapkan makanannya dari sekarang. Kami enggak boleh main-main di sektor pangan," tegasnya.
Pada kesempatan yang sama, Bupati Barito Kuala, Noormiliyani AS, berharap, program-program agraria pemerintah pusat tak sekadar di Desa Jejangkit Muara.
"Karena Barito Kuala daerah pertanian," katanya.
Apalagi, kata mantan Ketua DPRD Kalsel ini, antusias masyarakat cukup tinggi. Tak heran optimasi lahan rawa di Desa Jejangkit Muara mencapai 750 hektare.
Enggak ada alasan orang Kalimantan miskin dan menganggur, karena punya lahan melimpah untuk digarap.
- IPB: Teknologi & Produksi di Tangan Menteri Amran Sudah Oke
- Kementan Genjot Produksi Jagung Manfaatkan Kebun Kelapa
- Menteri SYL Sampaikan Arah Kebijakan Pertanian Kementan Pada 2021
- Harga Kedelai tak Stabil, Mentan Syahrul Yasin Limpo Langsung Lakukan Ini
- Kementan Ungkap 10 Provinsi Produsen Jagung Terbesar Indonesia
- Realisasi RJIT Ditjen PSP Kementan di Kabupaten Bandung Melebihi Target