Optimis di Tengah Rekondisi
Selasa, 01 Juni 2010 – 01:10 WIB
Dalam menjalani karir, Henry Noerjadi punya tantangan tersendiri. Di satu sisi dia harus bisa mencapai target penjualan produk baru, di sisi lain serbuan mesin rekondisi alias bekas membanjiri Indonesia. Lantas bagaimana dia menghadapinya? Meski penjualan semakin meningkat tiap tahun, tapi Henry mengaku Indonesia menjadi negara dengan penjualan mesin fotocopy tunggal dan multifungsi--disertai fungsi lain seperti printer--terendah dibandingkan dengan negara anggota ASEAN. Ini karena tingginya penggunaan produk rekondisi.
UNTUK pasar mesin printing di Indonesia, hingga kini Canon masih menjadi idola. Terutama untuk perusahaan dengan skala besar, mengingat harga satu perangkat mesin ini tidak murah. Salah satu yang membuat Canon Indonesia bisa lebih dikenal masyarakat, yakni melalui distributor di tanah air, yakni PT Samafitro. Nah dibalik pemasaran produk elektronik itu ada peran Henry Noerjadi, general manager PT Samafitro.
Baca Juga:
Pada 2009, Canon kuasai market share printing di Indonesia, yakni sebesar 37 persen. Ini tentu saja merupakan kabar gembira bagi PT Samafitro selaku distributor Canon untuk Indonesia. Produk yang banyak digunakan oleh perusahan besar dan menengah itu pada tahun lalu berhasil membukukan penjualan sebanyak 10 ribu unit. ’’Semua berkat kerja keras tim,’’ ujar Henry.
Baca Juga: