Optimis Lelang Transportasi Haji Ramai Peminat
Siap Door To Door Lamar Perusahaan
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus berpacu dengan waktu, terkait pelaksanaan pengadaan jasa transportasi lokal penyelenggaraan haji 2014. Hingga menjelang penutupan masa lelang pekan ini, belum ada satupun perusahaan transportasi Arab Saudi yang berminat.
Direktur Jenderal Penyelenggaran Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Anggito Abimanyu mengatakan, masa lelang transportasi lokal haji 2014 masih dibuka hingga beberapa hari ke depan.
"Kami optimis tidak ada masalah. Meskipun belum ada peserta yang melamar tender," katanya kemarin.
Anggito mengatakan, Kemenag memperkirakan akhir minggu ini bakal banyak perusahaan transportasi yang mendaftar lelang pengadaan jasa transportasi lokal jamaah haji.
Dengan pertimbangan itu, Anggito meminta masyarakat calon jamaah haji tidak perlu khawatir. Dia menjamin layanan transportasi lokal jamaah haji Indonesia tidak akan terganggu.
"Saya tegaskan pasti ada perusahaan transportasi yang mendaftar lelang," tegas dia. Pejabat yang juga hobi bermusik itu mengatakan, sepinya peminat lelang jasa transportasi ini tidak berkait dengan tuntutan spesifikasi pemerintah Indonesia. Anggito menegaskan bagaimanapun kondisi lelang saat ini, tidak akan menurunkan kriteria spesifikasi dasar transportasi jamaah haji.
Kemenag tetap tegas tidak akan menurunkan spesifikasi teknis dasar layanan transportasi jamaah haji. Sistem pengadaan jasa transportasi haji ini memang baru tahun ini diterapkan. Harapannya adalah pengadaan jasa transportasi haji di Arab Saudi tidak melewati calo. Kemenag ingin mendapatkan harga langsung dari perusahaan jasa transportasi.
Anggito mengatakan Kemenag sudah mulai menerapkan standar tinggi terhadap unit pelayanan transportasi lokal jamaah haji di Arab Saudi. Tahun lalu sudah tidak ada lagi bus butut yang menjadi angkutan jamaah haji Indonesia. Padahal pada musim haji sebelumnya, masih ditemukan bus lawas untuk mengangkut jamaah haji Indonesia.
Bus lawas itu diantaranya adalah bus yang memiliki bagasi di bagian luar atap. Bus tua itu sering dilaporkan mogok saat mengangkut jamaah berpindah dari satu kota ke kota lainnya. Tetapi ketika tahun lalu bus haji mulai di-upgrade laporan bus mogok atau kecelakaan akibat usia sudah tua berhasil ditekan.
Informasi sepinya peminat tender transportasi lokal jamaah haji Indonesia dibeber oleh Irjen Kemenag Mochammad Jasin. Dia datang langsung ke Jeddah untuk memantau persiapan teknis pelaksanaan haji periode 2014. Mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) itu mengatakan, panitia lelang terpaksa memperpanjang masa pemndaftaran lelang. Alasannya hingga ditutup, tidak ada satupun perusahaan yang melamar tender.
Jasin menuturkan kondisi terburuk adalah, lelang ditutup tanpa ada peserta tender. Sebagai gantinya tim Kemenag menggunakan cara lama. Yakni mendatangi perusahaan transportasi yang bersedia diajak kerjasama. "Meskipun sistem door to door, kualitas bus tidak boleh asal-asalan," katanya.
Dia menuturkan biaya pokok untuk transportasi lokal adalah sekitar 90 riyal per jamaah (sekitar Rp 273 ribu). Dengan perkiraan jumlah jamaah haji mencapai 152 ribu orang, maka nilai tender pengadaan transportasi lokal jamaah mencapai Rp 41,4 miliar.
Sementara itu, untuk urusan pengadaan katering, Jasin mengatakan belum dibuka masa lelangnya. Jasin berharap ada perusahaan katering yang bersedia melamar dalam lelang ini. Unit cost katering ini adalah 12 riyal per jamaah (sekitar Rp 36 ribu). Dengan jumlah jamaah mencapai 152 ribu orang, maka nilai total tender katering sekitar Rp 5,4 miliar. (wan)
JAKARTA - Kementerian Agama (Kemenag) terus berpacu dengan waktu, terkait pelaksanaan pengadaan jasa transportasi lokal penyelenggaraan haji 2014.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- ATI & PASEO Gencarkan GET Bagi Pelajar Sekolah
- Kaget Lihat Jalan Rusak Parah di Kabupaten Serang, Mendes Yandri Hubungi Menteri PU
- Tangis Guru Honorer Supriyani Pecah Setelah Divonis Bebas
- Tips Obati Penyakit Asam Lambung dari IDI Banyumas
- Tok, Majelis Hakim Vonis Bebas Honorer Supriyani
- Jadi Tersangka, Gubernur Rohidin Singgung soal Pilkada