Optimis Pasokan Listrik PON XVIII Aman
Minggu, 07 Februari 2010 – 19:57 WIB
JAKARTA—Bertahun-tahun krisis listrik berkepanjangan yang dirasakan masyarakat Riau, tampaknya mulai mendapat perhatian dari Perusahaan Listrik Negara (PLN) pusat. Diperkirakan, mulai Maret 2011 mendatang, kelistrikan Riau akan mendapat tambahan pasokan listrik sebesar 2X200 MW dari sistem interkoneksi Sumatera Utara. Kepala Divisi Kontruksi PLN Pusat Eko Sudartanto, mengatakan bahwa interkoneksi ini merupakan suplai dari pembangkit di Pangkalan Susu, Binjai Sumatera Utara. ‘’Masuknya interkoneksi ini merupakan usaha berlapis-lapis yang PLN lakukan guna mengatasi krisis yang ada, khususnya untuk wilayah Sumatera. Saya rasa dengan tambahan interkoneksi 2X100 MW ini saja, sudah cukup mengatasi krisis listrik yang selama ini dirasakan masyarakat Riau dan sekitarnya,’’ kata Eko.
‘’Untuk mengatasi krisis di Riau, mulai Maret 2011 akan masuk sistem interkoneksi dari Pangkalan Susu, Binjai sebesar 2X200 MW. Ini interkoneksi yang cukup besar. Tahap pertama di bulan Maret, kita akan coba 1X100 MW dulu untuk mensuplai pasokan listrik di Riau. Dilanjutkan tiga bulan berikutnya 1X100 MW lagi,’’ kata Eko kepada JPNN, Minggu (7/2).
Baca Juga:
Eko menolak dikatakan bila sistem interkoneksi ini merupakan second plane (rencana kedua,red) bila rencana pembangunan PLTU 2X100 MW di Tenayan Raya, Pekanbaru mengalami penundaan untuk mengatasi krisis listrik berkepanjangan di Riau.
Baca Juga:
JAKARTA—Bertahun-tahun krisis listrik berkepanjangan yang dirasakan masyarakat Riau, tampaknya mulai mendapat perhatian dari Perusahaan Listrik
BERITA TERKAIT
- Kemendes PDT akan Jalankan 12 Rencana Aksi, Salah Satunya Swasembada Pangan
- Ini Upaya Bea Cukai Memperbaiki Pelayanan dan Pengawasan Sepanjang 2020-2024
- InterSystems jadi Solusi Data Terintegrasi & GenAI untuk Institusi Kesehatan Indonesia
- BRI Life & BRI Research Institute Realisasikan Komitmen Membantu UMKM
- Konsistensi Menghadirkan Inovasi, Bank Raya Raih BUMN Award 2024
- Prabowo Bentuk Satgas Hilirisasi dan Ketahanan Energi, Bahlil Ditunjuk Jadi Ketua