Optimisme dan Transparansi di Piala Presiden Membawa Sepak Bola Indonesia Jadi Industri
jpnn.com, JAKARTA - Piala Presiden selalu menghadirkan kejutan dalam pelaksanaan tiap tahunnya. Mulai dari edisi pertama sampai saat ini, selalu melekat prinsip tranparansi. Tata kelola ini menebarkan optimisme, sehingga industri sepak bola ke depan bukan sekadar angan-angan, tapi perlahan menjadi kenyataan.
Muhammad Amjad, JPNN
Sepanjang pelaksanaan Piala Presiden, Ketua Steering Committee Maruarar Sirait adalah sosok yang membawa prinsip transparansi ini ke dalam turnamen yang kini telah masuk di edisi keempat. Tentunya, ajang ini dihitung khusus untuk di era sepakk bola modern.
Sebelumnya, memang ada Piala Presiden, tapi format, kemeriahan, dan pelaksanaan tak ada yang se-glamour saat ini. Siapa pun tak ada yang menampik, seluruh aspek modernisasi dan transparansi, sudah berjalan dengan masif.
Kondisi ini benar-benar memberikan angin optimisme di sepak bola Indonesia Betapa tidak, sejak edisi pertama pada 2015 silam, nilai sponsor kini sudah jauh mebgalami kenaikan. Bahkan, Piala Presiden yang dikelola secara independen oleh kepanitiaan yang telah matang, mampu membuat pihak sponsor yakin dna menggelontorkan nilai sponsor yang tak sedikit.
Khusus untuk edisi 2019, nilai sponsornya mencapai Rp 52 miliar. Jumlah itu cukup wah, mengingat sebelumnya persiapan Piala Presiden sempat tak maksimal. Ditambah lagi kondisi PSSI yang sedang terkena badai besar, karena pejabat dan Exco mereka, banyak tertangkap karena terlibat perkara pengaturan skor.
Ternyata, kepercayaan sponsor tak luntur kepada Piala Presiden. Pasalnya, pihak ketiga tahu, siapa yang mengelola even ini. Sponsor juga paham, prinsip transpransi yang dipegang, bahkan sampai berani menyewa auditor ternama, Price Waterhouse Cooper (PWC).
Dengan pengelolaan yang benar dan terbuka, para sponsor percaya dan tak ragu untuk menggelontorkan uang sampai miliaran rupiah. Pasalnya, kredibilitas turnamen terjaga, kualitas laga mumpuni, dan masyarakat juga menantikannya, karena percaya dengan penyelenggaraan turnamen ini.
Piala Presiden selalu menghadirkan kejutan dalam pelaksanaan tiap tahunnya. Mulai dari edisi pertama sampai saat ini, selalu melekat prinsip tranparansi. Tata kelola ini menebarkan optimisme, sehingga industri sepak bola ke depan bukan sekadar angan-angan
- Jadi Top Skor Piala Presiden 2019, Ricky Kayame: Saya Belum Puas
- Madura United Segera Coret Pemain Asing
- Arema FC Raup Rp 4,425 Miliar, Berapa Persebaya? Wouw
- Arema FC Liburkan Tim Usai Meraih Gelar Juara Piala Presiden 2019
- Irfan Jaya Ungkap yang Bikin Persebaya Terbebani dan Akhirnya Gagal Juara
- Jadi Pemain Muda Terbaik Piala Presiden 2019, Irfan Jaya: Semoga Bisa Lebih Baik Lagi