Optimistis, Honda Siapkan 200 Diler Baru

jpnn.com - BALI – PT Honda Prospect Motor (HPM) tetap optimistis menghadapi pasar 2016. Buktinya, HPM menyiapkan banyak diler baru untuk melayani pelanggan setianya. Tahun ini agen pemegang merek Honda di Indonesia itu juga mematok kenaikan pangsa pasar sampai 16 persen jika dibandingkan dengan 2015.

Marketing and Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy mengatakan, tahun ini disiapkan 20 diler besar. Namun, sampai Maret nanti, papar dia, ada 200 diler yang sudah siap melayani pelanggan. ”Kami siapkan lebih banyak diler untuk makin dekat dengan pelanggan,” tuturnya.

Lebih lanjut Jonfis menjelaskan, optimisme HPM menunjukkan bahwa pasar otomotif Indonesia masih bergairah. Apalagi, penjualan dalam tiga bulan belakangan, tambah dia, tetap meningkat. Dia yakin bahwa daya beli masyarakat tetap tinggi meski tahun lalu ada pelemahan ekonomi.

”Orang-orang itu menunda pembelian bukan karena tidak ada duit,” ucap dia. Nah, tahun ini diprediksi masa penundaan tersebut mulai hilang. Ada beberapa faktor pendukung. Misalnya, harga bahan bakar minyak (BBM) yang turun. Selain itu, rasio kepemilikan mobil di Indonesia masih rendah.

Karena itulah, market share Honda yang masih mengandalkan mobil jenis MPV dan SUV menjadi 16 persen. Kalau tahun lalu bisa menjual 166 ribu unit kendaraan, pada 2016 target dinaikkan sampai 180 ribu unit. BR-V yang baru saja diluncurkan juga menjadi pendongkrak penjualan.

”Masa honeymoon HR-V juga belum hilang, produksi Brio juga naik,” terangnya. BR-V diprediksi bisa menyumbang penjualan sampai 39 ribu unit.

HPM juga siap menggenjot produksi mobil yang diperkenalkan pada pertengahan 2015 itu sampai 3 ribu unit per bulan. Sampai saat ini, sudah ada seribu unit kendaraan yang dikirim kepada konsumen.

Dengan respons yang positif itu, Jonfis yakin bahwa BR-V bisa menjadi market leader. Apalagi, mobil crossover SUV tujuh penumpang punya sensasi tersendiri. Selain itu, produk baru itu dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau, mulai Rp 226 juta sampai Rp 261 juta.