Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Sentuh 5,9 Persen
’’Kami akan menyiasati hal tersebut dengan memaksimalkan perdagangan antarpulau. Kami akan menggerakkan KPD (kantor perwakilan dagang) untuk mencari informasi substitusi bahan baku di daerah-daerah lain,’’ jelas Jumadi.
Sementara itu, ketergantungan industri manufaktur terhadap bahan baku impor berperan terhadap defisit perdagangan Jatim dengan luar negeri.
Selama ini, bahan baku impor menyumbang sekitar 70 persen bahan baku untuk industri manufaktur di Jatim.
Untuk menurunkan impor bahan baku, pemprov mendorong bahan substitusi dari daerah lain. Dengan demikian, logistik menjadi lebih efisien.
’’Selama ini, kalau kirim ke daerah lain di luar Jawa, tingkat keterisian bisa sampai seratus persen. Namun, kalau kembali ke sini, tingkat keterisiannya hanya sekitar 15 persen,’’ ungkap Jumadi.
Jika mampu menemukan substitusi bahan baku impor, diharapkan tingkat keterisian kapal ke Jawa Timur bisa lebih tinggi dan logistik lebih efisien.
Setelah itu, dana segar dari investasi yang masuk ke Jatim masih menjadi andalan untuk menopang pertumbuhan ekonomi.
Pihaknya membidik target realisasi investasi Rp 100 triliun tahun depan.
SURABAYA – Pemerintah Provinsi Jawa Timur optimistis, perekonomian akan bertumbuh 5,5 hingga 5,9 persen tahun depan. Berbagai cara pun dilakukan
- Pelindo Dorong Ekonomi Pesisir lewat Pelatihan Pemasaran di BUMMas Kampung Bahari
- Percepat Hapus Kemiskinan, PNM Raih Penghargaan dari Kemenko PMK
- Gaet Generasi Muda di Sektor Pertanian, SGN Bentuk Inkubator Agripreneur Tebu
- Pengin Tahu Asal Bright Gas yang Kalian Beli? Yuk, Scan Barcodenya
- Pertamina Dorong Kolaborasi Nasional dan Global Turunkan Emisi Metana di Indonesia
- Pertamina Paparkan Keunggulan Desa Energi Berdikari di COP 29 Azerbaijan