Orang Bali Sudah Berlayar Membawa Rempah Pada Awal Masehi, ini Buktinya...
"Tapi, saya berpikir. Ini kan prasasti. Kalau nggak dibaca, perintah leluhur itu gak bisa dilaksanakan dengan baik," ujar Gusti Lanang yang kini berusia 62 tahun.
Kakek dari enam cucu itu tak lagi menjabat bendesa adat. Sekarang dia menjabat sekretaris pengelola Taman Sukasada--tempat peristirahatan Raja Karangasem--yang dibuka menjadi tempat rekreasi sejak medio 1990-an.
"Secara diam-diam saya mengundang orang kebudayaan, orang sastra Unud (Universitas Udayana, Bali), orang cagar budaya dan sebagainya," Gusti Lanang mengungkap sebuah rahasia.
Tim Arkeolog
Gusti Lanang sebenarnya lupa, kapan persis dirinya menemukan dan kemudian secara diam-diam mengundang sejumlah akademisi ke desanya.
Berdasarkan laporan tim arkeologi yang didapat JPNN.com, Gusti Lanang meminta mereka datang untuk meneliti prasasti tembaga tersebut, disertai sepucuk surat bertanggal 18 Januari 1992.
"Dengan adanya surat itu, maka Kepala Balai Arkeologi Denpasar menginstruksikan kepada staf untuk menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan penelitian tersebut," tulis I Gusti Made Suarbhawa dan I Nyoman Sunarya dalam laporannya.
Pendek kisah, terbentuklah sebuah tim yang terdiri dari Purusa Mahaviranata, Kepala Balai Arkeologi Denpasar sebagai ketua tim.
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono