Orang Dengan Skizofrenia, Pernah Tanpa Busana Muter Kampung
Setiap punya waktu luang, tidak jarang dia menghabiskannya di galeri Rumah Berdaya. Untuk melukis apa saja. Menuangkan yang ingin dia curahkan.
Sementara itu, Angga yang juga sudah berusia kepala tiga masih melakoni pekerjaan yang sangat dia sukai. ”Saya wartawan lepas,” katanya.
Dia merupakan salah seorang yang turut serta mendirikan Rumah Berdaya. Bagi ODS lain, Angga adalah kawan bicara yang baik. Dia memang tidak senang banyak bicara, tapi banyak tahu.
Dia juga yang sering kali membantu Rumah Berdaya turut ambil bagian dalam berbagai event di Bali.
Adalah I Nyoman Sudiasa yang turut serta dalam pembentukan Rumah Berdaya bersama Angga. Nyoman merupakan sosok yang paling stabil di antara ODS lain di Rumah Berdaya.
Dia juga yang tahu betul bagaimana Rumah Berdaya memulai perjalanannya dua tahun lalu, tepatnya pada 10 Oktober 2015.
Ketika Jawa Pos menyambangi Rumah Berdaya Kamis siang, 24 Agustus, Nyoman sedang berbincang dengan seorang warga. ”Kami mau buat warung,” kata dia.
Bukan warung besar memang. Hanya warung kecil di muka Rumah Berdaya yang beralamat di Jalan Hayam Wuruk. ”Untuk tambah biaya operasional,” kata Nyoman pelan.
Orang Dengan Skizofrenia (ODS) terus bergerak bahu-membahu untuk masa depan yang lebih baik.
- Skizofrenia yang Diduga Diidap Novi Amelia Berisiko Picu Bunuh Diri di Usia Muda
- Gadis Pemakan Jari Ini Berhalusinasi, Dengar Bisikan
- Stres, Gadis Ini Makan Jarinya Sendiri
- Saat Ini Ada 21 Ribu Pasien Skizofrenia di Surabaya
- Tiap Hari 300 Pasien jadi Penghuni Rumah Sakit Jiwa
- Perhatikan Ciri-Ciri Skizofrenia Ini