Orang Dengan Skizofrenia, Pernah Tanpa Busana Muter Kampung
Meski sampai saat ini masih mengonsumsi obat untuk mengontrol emosi, Nyoman tidak protes. Yang penting, dia bisa melakoni tanggung jawab sebagai ayah dan suami.
Tekad serupa ingin dia tularkan kepada ODS lain. Keinginan itu berjumpa titik temu ketika dia bersua Rai, dokter yang juga berperan sebagai penanggung jawab Rumah Berdaya. ”Dokter Rai sangat care,” ungkap Nyoman.
Sejak Rumah Berdaya berdiri, Rai tidak jarang keluar uang pribadi. Mulai untuk makan para ODS sampai kebutuhan lainnya. Untung, Nyoman dan teman-temannya berjumpa seniman Budi Agung Kuswara.
Dia yang lantas menularkan virus berkesenian kepada para ODS di Rumah Berdaya. Agung pula yang memulai pendekatan seni untuk membantu memulihkan ODS di Rumah Berdaya.
Agung mengajarkan banyak hal. Mulai melukis, menyablon, sampai membuat desain produk. Meski tidak berjumpa Agung setiap hari, ODS yang setiap hari datang ke Rumah Berdaya tetap dapat berkarya.
Melalui tangan Nyoman dan ODS lain yang sudah sembuh, mereka belajar menyalurkan bakat seni masing-masing. Tidak heran jika pemandangan yang tampak ketika kali pertama sampai di Rumah Berdaya adalah kumpulan ODS yang sedang berkarya.
Beberapa ODS tampak sibuk menyablon. Ada pula yang tengah mengkreasi limbah koran menjadi barang seni bernilai guna.
”Itu bisa dibuat tempat dupa,” kata Nyoman sambil menunjuk ODS yang sedang sibuk dengan pekerjaan mereka.
Orang Dengan Skizofrenia (ODS) terus bergerak bahu-membahu untuk masa depan yang lebih baik.
- Skizofrenia yang Diduga Diidap Novi Amelia Berisiko Picu Bunuh Diri di Usia Muda
- Gadis Pemakan Jari Ini Berhalusinasi, Dengar Bisikan
- Stres, Gadis Ini Makan Jarinya Sendiri
- Saat Ini Ada 21 Ribu Pasien Skizofrenia di Surabaya
- Tiap Hari 300 Pasien jadi Penghuni Rumah Sakit Jiwa
- Perhatikan Ciri-Ciri Skizofrenia Ini