Orang Dengan Skizofrenia, Pernah Tanpa Busana Muter Kampung
Dia lantas mengajak Jawa Pos berkeliling Rumah Berdaya. Di bangunan itu ada satu ruangan khusus untuk perawatan ODS setiap pekan. Mereka memang rutin dicek kesehatan.
Selain itu, ada gudang, ruang pameran, dan ruang produksi. Total luasnya sekitar 5 are (500 meter persegi).
Itu sudah termasuk lahan tanpa bangunan yang juga mereka sulap menjadi ruang produksi. Menurut dia, Agung mampu menemukan keunikan dari tiap-tiap ODS di Rumah Berdaya.
Berdasar data dari dinas kesehatan setempat, tidak kurang dari sembilan ribu orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) di Bali.
Termasuk di antaranya ODS. Namun, 300 yang sudah terdata di Denpasar sepenuhnya terawasi. Memang tidak semua akrab dengan Rumah Berdaya. Namun, memastikan mereka teperhatikan pun sudah melegakan Nyoman dan teman-temannya.
Ke depan, mereka ingin Rumah Berdaya jadi gerakan yang meluas di Bali. Tidak perlu persis sama. Yang penting punya niat serupa. Bahu-membahu membantu ODS.
Tentu tanpa menjauhkan mereka dari jangkauan keluarga. Karena itu, mereka lebih memilih repot antar jemput ketimbang memfasilitasi ODS menginap di Rumah Berdaya.
Alasannya jelas, dukungan keluarga dibutuhkan untuk membantu pemulihan ODS. Pun demikian lingkungan. Dengan begitu, mereka tidak sungkan kembali ke masyarakat ketika sudah berangsur pulih. Keinginan itu perlahan mulai menemukan jalan.
Orang Dengan Skizofrenia (ODS) terus bergerak bahu-membahu untuk masa depan yang lebih baik.
- Skizofrenia yang Diduga Diidap Novi Amelia Berisiko Picu Bunuh Diri di Usia Muda
- Gadis Pemakan Jari Ini Berhalusinasi, Dengar Bisikan
- Stres, Gadis Ini Makan Jarinya Sendiri
- Saat Ini Ada 21 Ribu Pasien Skizofrenia di Surabaya
- Tiap Hari 300 Pasien jadi Penghuni Rumah Sakit Jiwa
- Perhatikan Ciri-Ciri Skizofrenia Ini