Orang Ini Disebut-sebut Sebagai Rasul Kelompok Gafatar
jpnn.com - BEBERAPA aksi sosial sempat digalakkan kelompok Gafatar. Mulai donor darah hingga aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sungai. Namun ternyata belakangan Gafatar diduga terkait dengan hilangnya beberapa orang karena direkrut organisasi ini.
Tak hanya itu, Gafatar juga dituding sebagai kempolok dengan ajaran agama yang menyimpang. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sudah menetapkan Gafatar sebagai organisasi terlarang dan berkoordinasi dengan kepolisian daerah untuk memantau aktivitas anggota-anggotanya.
Sementara itu, Kepala Divisi Humas Polri Irjen Anton Charliyan mengatakan bahwa kelompok Gafatar berbahaya. Meski belum ditemukan adanya deteksi ancaman teror dari kelompok tersebut, Anton menyatakan bahwa Gafatar berbahaya karena menyebarluaskan ideologi yang tidak sesuai dengan ajaran agama.
"Gerakan mengatasnamakan agama, tetapi tidak sesuai dengan agama itu berbahaya. Bukan menyerang fisik, tetapi ideologi. Mereka (Gafatar) mengaku Islam, tapi tidak salat, puasa, tidak naik haji, bahaya dari sisi ideologis," terang Anton di Mabes Polri, Jakarta, kemarin.
Luqman Muallim mengungkapkan bahwa pikirannya kini benar-benar kalut lantaran dua saudara kandungnya, AR dan SU, bergabung dengan Gafatar. Menurut Luqman, keduanya kini menetap di Pontianak, Kalimantan Barat.
Beberapa aksi sosial sempat digalakkan Gafatar. Mulai donor darah hingga aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sungai. "Tapi, itu cuma kedok. Diam-diam mereka buat aliran sendiri," paparnya.
Dua saudara kandung Luqman itu menjauhi ajaran agama. Mereka tidak menjalankan salat dan menganggap rasulnya adalah Ahmad Musadeq, eks pimpinan Al Qiyadah Al Islamiyah. Kalimat syahadat pun diganti.
Tak cukup sampai di situ, di dalam keluarga, keduanya acuh tak acuh. Bahkan, Luqman pun tidak dianggap sebagai saudara. Selama ini AR dan SU berusaha mengajak anggota keluarga lainnya. Namun, usaha mereka terus gagal. "Kami sering eyel-eyelan masalah agama," ucap dia.
BEBERAPA aksi sosial sempat digalakkan kelompok Gafatar. Mulai donor darah hingga aksi peduli lingkungan dengan membersihkan sungai. Namun ternyata
- Seorang Pelajar SMKN 4 Semarang Meninggal Dunia, Diduga Ditembak Polisi
- Begini Modus Sindikat Jual Beli Bayi Lewat Facebook
- Polisi Ungkap Kasus TPPO di Palembang, Tiga Tersangka Ditangkap
- SPBU di Sleman Ini Curang, Merugikan Konsumen Rp 1,4 Miliar
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini