Orang Miskin Belum Siap Subsidi BBM Dicabut
Jumat, 01 Juli 2011 – 15:52 WIB
JAKARTA - Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diyakini belum siap diterima oleh orang-orang miskin. Malah, pencabutan subdisi akan menjadi beban bagi rakyat yang sekarang ini sudah terhimpit dengan mahalnya harga kebutuhan sehari-hari.
"Kalau bahasa pesona pemerintah, kekurangan infrastruktur itu bisa diatasi dengan pengurangan subsidi BBM. Tapi, kenyataannya di lapangan tidak ada kelihatannya," kata Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah, Instsiawati Ayus dalam sebuah diskusi, Jumat (1/7), di Jakarta.
Senator asal Riau itu menambahkan, bahwa jika pemerintah mengurangi subsidi BBM, maka tidak semua lapisan masyarakat bisa menjangkau harga tersebut. "Harusnya pengurangan subsidi harus bertahap," katanya.
Ia mengingatkan, jika pengurangan subsidi dilakukan, harus jelas kemana alokasi subsidinya. "Kalau subsidinya dialokasikan untuk perorangan atau orang miskin, kita belum ada database-nya tentang siapa orang miskin. Kriterianya apa orang miskin itu," katanya.
JAKARTA - Pengurangan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) diyakini belum siap diterima oleh orang-orang miskin. Malah, pencabutan subdisi akan menjadi
BERITA TERKAIT
- Sri Mulyani Akui Kemenangan Donald Trump Punya Pengaruh Besar
- Bisnis Laundry Cerah, IPSO Hadirkan Inovasi Khusus untuk Pasar Indonesia.
- Beri Dukungan, Bea Cukai Banten Hadiri Pelepasan Ekspor Produk Mayora Group ke-15 Negara
- PT Shan Hai Map Siap Gelar Indonesia Chemical Industry Investment Summit 2024
- Pertamina Patra Niaga Paparkan Kesiapan Memperkuat Ekosistem LNG di Forum ADIPEC 2024
- Menko Airlangga Dorong Industri Kelapa Sawit yang Berkelanjutan, Efisien & Kompetitif