Orang Terkaya di Indonesia Surati Pak Jokowi, Isinya Tolak Rencana Anies Terapkan PSBB Lagi

Lebih lanjut pengusaha kelahiran 28 April 1940 itu juga memaparkan argumennya. Budi menganggap PSBB di DKI terbukti tak efektif dalam menurunkan pertumbuhan angka infeksi.
“Meskipun Pemerintah DKI Jakarta telah melakukan PSBB tingkat pertumbuhan infeksi masih naik,” sambungnya.
Selain itu, Budi menyebut rumah sakit di DKI Jakarta tetap akan mencapai kapasitas maksimal dengan atau tanpa PSBB. Penyebabnya ialah tidak maksimalnya pemerintah pusat ataupun pemda dalam menyiapkan isolasi mandiri untuk menangani lonjakan kasus.
Oleh karena itu Budi menyodorkan sejumlah usul. Satu, Budi mengusulkan penegakan sanksi terhadap masyarakat yang tidak berdisiplin menerapkan protokol kesehatan di era new normal.
Dua, Budi meminta pemerintah pusat dan pemda bersama-sama meningkatkan kapasitas isolasi. Tiga, pemerintah harus melaksanakan tes, isolasi, tracing (pelacakan) dan treatment (pengobatan).
Empat, perekonomian harus tetap terjaga. Harapannya ialah aktivitas masyarakat sebagai motor perekonomian terus menjaga kesinambungan kehidupan hingga pandemi berakhir.
Budi menambahkan, melaksanakan PSBB yang tidak efektif berpotensi melawan keinginan masyarakat yang menghendaki kehidupan new normal.
“Masyarakat lebih takut kehilangan pekerjaan dan pendapatan serta kelaparan daripada ancaman penularan Covid-19,” paparnya.(jpnn)
Simak! Video Pilihan Redaksi:
Pengusaha kondang Peter F Gontha mengunggah sebuah surat dari bos Djarum Robert Budi Hartono yang berisi masukan kepada Presiden Jokowi soal PSBB di DKI.
Redaktur & Reporter : Antoni
- Ikuti Jejak Anies, Pramono Gratiskan Pajak Rumah dengan NJOP di Bawah Rp 2 Miliar
- Fajar Alfian Minta Maaf Atas Ucapannya kepada Simpatisan Anies
- Tom Lembong Jalani Sidang Perdana, Istri Hingga Anies Memberikan Dukungan
- Gerakan Rakyat Bakal Jadi Parpol, Lalu Dukung Anies, Pengamat Ungkap Indikasinya
- Pram-Rano Buka Kemungkinan Lanjutkan Pembangunan ITF Sunter yang Digagas Anies
- Prabowo: Danantara Akan jadi Salah Satu Pengelola Dana Kekayaan Negara Terbesar di Dunia