Orang Tua Harus Mewaspadai Bahaya Ketergantungan Gawai pada Anak
jpnn.com - JAKARTA - Juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Ariandi Putra menyebut perilaku kecanduan gawai sebagai screen dependency disorder (SDD) atau disebut gangguan ketergantungan terhadap layer gadget.
Dia mengimbau orang tua mewaspadai ketergantungan gawai pada anak saat usia pertumbuhan.
Ariandi mengungkap sebuah penelitian terbaru yang menemukan sekitar 30 persen anak di bawah usia enam bulan sudah mengalami paparan gawai secara rutin dengan rata-rata waktu 60 menit per hari.
"Pada usia dua tahun, sembilan dari sepuluh anak mendapat paparan gawai yang lebih tinggi dan berpotensi membuat mereka mengalami SDD," ungkapnya dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (7/12).
Ariandi mengatakan potensi gawai merusak otak anak bisa lebih tinggi jika anak terkena paparan gawai sejak dini.
Selain tanda-tanda anak mengalami SDD, gawai juga dapat menjadi potensi utama merusak otak anak dan mengganggu proses tumbuh kembang sang anak.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terdapat data yang menggambarkan besarnya dampak anak yang terlalu sering menggunakan gawai.
Selain itu, lanjut Ariandi, anak juga akan mengalami kurang tidur sehingga kemampuan untuk fokus sangat rendah.
BSSN mengimbau orang tua mewaspadai ketergantungan gawai pada anak saat usia pertumbuhan.
- Dorong Solusi Nutrisi & Kesehatan, Danone SN Hasilkan 50 Riset Sepanjang 2024
- Rayakan Hari Ibu Bareng Anak, Paula Verhoeven: Rasanya Campur Aduk
- Sebegini Donasi MSIG Life untuk Makanan Bergizi & Pendidikan Anak Pra-Sejahtera
- Kunjungi Markas PBB, Fraksi PKS DPR Perjuangkan Nasib Anak-Anak Gaza Korban Agresi Israel
- Anak Dirawat di Rumah Sakit, Dhena Devanka Sindir Mantan Suami, Pedas Banget
- Panglima TNI Menunjuk Letjen Nugroho Sulistyo Budi menjadi Kepala BSSN