Orang Tua Harus Paham Perkembangan Emosi Anak Usia Dini, Ini Penjelasannya
Menurut Octa, di tahap ini anak sudah mulai belajar mandiri dengan kemampuan motorik yang makin baik.
Larangan yang terus disampaikan orang tua pada anak di usia itu akan membuat mereka takut mencoba hal baru.
"Anak mulai memanjat, naik tangga. Nah orang tua atau ibu yang memiliki kecemasan tinggi biasanya melarang. Jangan nanti jatuh, jangan nanti sakit. Semua larangan itu membuat anak merasa tidak mampu dan dia akan mulai ragu untuk memulai suatu tingkah laku," tutur Octa.
Itu bisa membuay self esteem rendah, anak ragu dengan kemampuannya sendiri.
Di usia ini, anak juga mulai belajar aturan sosial. Anak mulai berminat berinteraksi dengan orang lain.
"Anak yang mulai berinteraksi dengan orang lain tetapi dilarang orang tua akan berkontribusi pada kepercayaan diri anak yang kurang optimal," tegasnya.
Kemudian di tahap ke tiga, usia anak 3-6 tahun akan muncul inisiatif maupun rasa bersalah dalam diri anak.
Di rentang usia tersebut anak mulai mengembangkan inisiatif dalam interaksi sosial dan bermain karena ada rasa percaya diri. Biasanya anak-anak bersosialisasi di PAUD.
Perkembangan sosial emosional anak usia dini terus berubah sesuai lingkungan dan umurnya.
- Sebanyak 96 Mahasiswa Presentasikan Hasil Riset di Knowledge Summit
- Menteri PPPA: Intervensi kepada Anak Usia Dini Memutus Mata Rantai Kemiskinan
- Tanoto Foundation & Bappenas Berkolaborasi Meningkatkan Kompetensi Pegawai Pemda
- Bersama Kemendikbudristek & KemenPPPA, Tanoto Foundation Dorong Kemandirian Anak Sejak Dini
- Tanoto Foundation Tegaskan Pentingnya Mencapai Pembangunan Berkelanjutan
- Beasiswa TELADAN Tanoto Foundation Kembali Dibuka, Biaya Kuliah 100% Ditanggung