Orang Tua Harus Paham Perkembangan Emosi Anak Usia Dini, Ini Penjelasannya

Menurut Octa, di tahap ini anak sudah mulai belajar mandiri dengan kemampuan motorik yang makin baik.
Larangan yang terus disampaikan orang tua pada anak di usia itu akan membuat mereka takut mencoba hal baru.
"Anak mulai memanjat, naik tangga. Nah orang tua atau ibu yang memiliki kecemasan tinggi biasanya melarang. Jangan nanti jatuh, jangan nanti sakit. Semua larangan itu membuat anak merasa tidak mampu dan dia akan mulai ragu untuk memulai suatu tingkah laku," tutur Octa.
Itu bisa membuay self esteem rendah, anak ragu dengan kemampuannya sendiri.
Di usia ini, anak juga mulai belajar aturan sosial. Anak mulai berminat berinteraksi dengan orang lain.
"Anak yang mulai berinteraksi dengan orang lain tetapi dilarang orang tua akan berkontribusi pada kepercayaan diri anak yang kurang optimal," tegasnya.
Kemudian di tahap ke tiga, usia anak 3-6 tahun akan muncul inisiatif maupun rasa bersalah dalam diri anak.
Di rentang usia tersebut anak mulai mengembangkan inisiatif dalam interaksi sosial dan bermain karena ada rasa percaya diri. Biasanya anak-anak bersosialisasi di PAUD.
Perkembangan sosial emosional anak usia dini terus berubah sesuai lingkungan dan umurnya.
- Paramount Petals Gencarkan Gerakan Sehat dan Cerdas bagi Anak Usia Dini hingga Lansia
- Begini Cara Bea Cukai Edukasi tentang Kepabeanan ke Anak-anak Usia Dini, Menyenangkan
- 204 Mahasiswa Terima Beasiswa TELADAN, Ada Pemegang Kartu Indonesia Pintar Kuliah
- Era Baru Pendidikan Toddler, Fokus pada Kreativitas dan Kecerdasan
- Bappenas-Tanoto Foundation Luncurkan Buku Putih Peta Kebutuhan SDM
- Pengukuhan Bunda PAUD, Benyamin Sebut Pendidikan Akhlak jadi Prioritas di Era Digital