Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media

Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media
Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media

Pakar menganjurkan orang tua mengatur berapa lama anak-anak mereka dibolehkan terpapar berita. Pakar juga menilai saat ini semakin sulit dibandingkan sebelumnya untuk melindungi anak dari paparan kekerasan.

Para pendidik dan dokter profesional berkumpul di Sydney (18/7) dalam sebuah konferensi yang membahas bagaimana media telah membentuk persepsi publik mengenai kekerasan dan bagaimana pelaporan kekerasan berdampak pada diri seseorang.

Dr Wayne Warburton, yang menjadi salah satu pembicara dalam konferensi ini dan adalah seorang psikolog serta Wakil Direktur Kerkembangan dari Pusat Penelitian Keluarga di Macquarie University, menyarankan orang tua untuk menyaring bentuk media yang digunakan anak-anak mereka.

"Saya akan sangat enggan membiarkan anak-anak melihat apa yang terjadi di berita," kata Dr Warburton.

"Apa yang terjadi di Nice - ada siarang langsung pada saat tragedi itu terjadi,"

"Saya pikir hal seperti itu benar-benar sulit untuk membiarkan anak-anak melihat hal-hal seperti hidup di televisi;? Bagaimana Anda menjelaskan hal itu kepada seorang anak kalau ini merupakan peristiwa yang benar-benar menakutkan."

Dr Warburton menilai media merupakan salah satu pengaruh terbesar pada kehidupan anak-anak, dimana data menunjukkan anak-anak Australia menghabiskan rata-rata lima jam dan 10 menit setiap hari dengan menggunakan media hiburan atau online.

"Dengan paparan kekerasan di media, selama periode waktu tersebut ... Anda akan mulai menyaksikan dunia lebih keras daripada yang sebenarnya, bahwa orang lebih bermusuhan dari yang sebenarnya," katanya.

Pakar menganjurkan orang tua mengatur berapa lama anak-anak mereka dibolehkan terpapar berita. Pakar juga menilai saat ini semakin sulit dibandingkan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News