Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media

"Berita dewasa cenderung sensasional dan tidak menjelaskan konteks yang sebenarnya.
"Tapi bagi anak-anak muda, Anda mendengar semua hal yang menakutkan tetapi Anda tidak dijelaskan konteksnya dan mengetahui bahwa 'ditempat tinggalnya hal itu tidak realistis'."

Flickr: Michael Cramer
Seorang warga bernama Ann mengalami hal ini dengan anaknya saat ia berusia lima tahun.
Dia mengatakan saat serangan teroris 11 September terjadi di New York, anaknya melihat pemberitaan itu selama beberapa menit di pagi hari sebelum pergi ke sekolah.
Belakangan, dia mengatakan ada badai yang membuatnya mengasosiasikan kondisi cuaca itu dengan kejadian terorisme.
"Saya mematikan TV karena Saya berusaha melindunginya dari kejadian itu, namun gambar sekilas itu saja telah mempengaruhi anak saya,' kata Ann.
"Selama dua tahun begitu ada petir, dia akan menelpon saya dari sekolah dan menceritakan traumanya pada saya,"
Pakar menganjurkan orang tua mengatur berapa lama anak-anak mereka dibolehkan terpapar berita. Pakar juga menilai saat ini semakin sulit dibandingkan
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya