Orang Tua Kian Sulit Lindungi Anak dari Kekerasan di Media
"Berita dewasa cenderung sensasional dan tidak menjelaskan konteks yang sebenarnya.
"Tapi bagi anak-anak muda, Anda mendengar semua hal yang menakutkan tetapi Anda tidak dijelaskan konteksnya dan mengetahui bahwa 'ditempat tinggalnya hal itu tidak realistis'."
Seorang warga bernama Ann mengalami hal ini dengan anaknya saat ia berusia lima tahun.
Dia mengatakan saat serangan teroris 11 September terjadi di New York, anaknya melihat pemberitaan itu selama beberapa menit di pagi hari sebelum pergi ke sekolah.
Belakangan, dia mengatakan ada badai yang membuatnya mengasosiasikan kondisi cuaca itu dengan kejadian terorisme.
"Saya mematikan TV karena Saya berusaha melindunginya dari kejadian itu, namun gambar sekilas itu saja telah mempengaruhi anak saya,' kata Ann.
"Selama dua tahun begitu ada petir, dia akan menelpon saya dari sekolah dan menceritakan traumanya pada saya,"
Pakar menganjurkan orang tua mengatur berapa lama anak-anak mereka dibolehkan terpapar berita. Pakar juga menilai saat ini semakin sulit dibandingkan
- Sekolah di Australia yang Menutup Program Bahasa Indonesia Terus Bertambah, Ada Apa?
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Menjadi 'Person of the Year' Majalah Time
- Kabar Australia: Pekerja Qantas Mogok Kerja Seharian, Minta Naik Gaji
- Dunia Hari Ini: Australia Ikut Mendukung Gencatan Senjata di Gaza
- Kabar Australia: Lebih Banyak Pria Gen-Z Australia yang Mengaku Religius Ketimbang Perempuan
- Dunia Hari Ini: Mobil Dibakar Dalam Serangan Antisemitisme di Australia