Orang Tua Korban Penculikan Bayi Tuntut RSIA
Bakal Tes DNA Ulang
Minggu, 21 Oktober 2012 – 05:48 WIB
Syifa mengatakan, setelah hasil tes DNA diketahui nonidentik, bukan hanya dirinya dan suami yang merasa terpukul. Ni’an, 58, ayah Syifa, juga ikut marah dengan mendatangi RSIA Siti Zachroh pada Jumat (19/10) malam.
”Ayah saya ngamuk-ngamuk di rumah sakit karena kesal dan tidak ada pertanggungjawabannya. Kami bingung, tapi kami tidak putus asa,” tambahnya.
Secara terpisah, anggota Komisi D DPRD Kabupaten Bekasi Muhtadi Muntaha menyesalkan sikap pemerintah daerah yang tidak memberikan sanksi tegas kepada pihak RSIA Siti Zachroh. Padahal, rumah sakit itu telah nyata melanggar aturan.
”Di RSIA Siti Zachroh sebelumnya tidak ada CCTV dan registrasi tamu sehingga sindikat bayi dengan mudah menculik bayi dari dalam rumah sakit. Setelah bayi diculik, rasa-rasanya nggak ada sanksi apa-apa yang dikeluarkan,” ungkapnya.
BEKASI – Kekecewaan orang tua korban penculikan bayi di Bekasi terhadap hasil tes DNA bayi yang ditemukan warga dan dinyatakan nonidentik berbuntut
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS