Orang Tua Masih Menanti Penjelasan soal Penyebab Gangguan Ginjal Akut

Orang Tua Masih Menanti Penjelasan soal Penyebab Gangguan Ginjal Akut
Agustina Maulani masih ingin tahu kepastian penyebab gagal ginjal Azea, apalagi setelah ambang batas dalam sirop parasetamol yang diminumnya masuk kategori aman. (Supplied)

"Sejak dia lahir nggak ada masalah dengan kesehatannya ... hanya pada akhir Juli ia batuk, pilek, dan demam."

Sama seperti Azea, Adnan juga dibawa ke Puskesmas.

"Ia diberikan paracetamol drop yang diminumkan dengan pipet dan obat puyer untuk batuk pileknya."

Sampai obatnya habis, kondisinya tidak membaik tapi juga tidak memburuk sehingga Marvina berinisiatif membeli obat sirup yang dijual bebas (belakangan obat ini juga tidak dikategorikan mengandung senyawa pencemar di atas ambang batas).

Akhir Agustus Marvina membawa anaknya ke dokter anak karena melihat kondisi Adnan yang memburuk karena nafasnya sesak, tidak bisa pipis dan akhirnya dirujuk ke rumah sakit dengan vonis gagal ginjal.

Setelah sempat empat kali cuci darah dan dalam keadaan koma dengan ventilator selama 13 hari, Adnan meninggal.

"Ada yang mengganjal ... sebelum diijeksi, badan anak saya enggak ada pembengkakan sama sekali, tapi pas diinjeksi di rumah sakit badannya langsung bengkak." 

Senada dengan Marvina, Agustina Maulani juga masih dihantui rasa ingin tahu penyebab gagal ginjal anaknya.

Menteri Kesehatan telah mengumumkan bahwa kemungkinan besar penyebab kasus gangguan ginjal akut pada anak yang terjadi belakangan ini adalah cemaran etilen glikol dan dietilen glikol

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News