Orang Tua Sangat Khawatir Dampak Vaksin Palsu

Orang Tua Sangat Khawatir Dampak Vaksin Palsu
ILUSTRASI. FOTO: Health

jpnn.com - JAKARTA – Ketua Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda Bekasi, Jawa Barat, Teja Yulianto memertanyakan sikap RSIA SB yang berubah-ubah dalam mengumumkan jumlah vaksin palsu.

Ia mengatakan awalnya RSIA SB mengumumkan ada 10 jenis vaksin palsu. Pengumuman itu disampaikan dalam kertas yang ditulis tangan.

Namun, kata dia, belum sampai 24 jam dengan mengatasnamakan manajemen RS mengubah dari 10 menjadi tujuh vaksin.

“Ini saya sangat kecewa sekali,” kata Teja saat diskusi bertajuk “Jalur Hitam Vaksin Palsu” di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/7).

Ia mengatakan, lebih baik jujur saja walau sepahit apa pun fakta yang ada. Sebab, kata dia, mereka ingin tahu jelas apa saja yang sudah disuntik kepada anak mereka. Sehingga bisa didiskusikan bagaimana menetralisir zat kimia yang sudah masuk ke dalam tubuh anak-anak itu.

Namun, kata dia, dokter saja tidak bisa dihadirkan RS untuk memberikan penjelasan sampai hari ini.

“Saya kontak dokternya, nomor telepon selulernya sudah tidak aktif,” ujarnya.
 
Menurutnya, orang tua masih khawatir akan dampak jangka panjang dan pendek dari vaksin palsu ini. Terutama dampak terhadap pertumbuhan dan kesehatan anak-anak sebagai generasi penerus bangsa. Karenanya, dibutuhkan penjelasan dari pihak RS. “Namun, rumah sakit terkesan menutup semuanya,” katanya.(boy/jpnn)


JAKARTA – Ketua Forum Keluarga Korban Vaksin Palsu Rumah Sakit Ibu dan Anak Sayang Bunda Bekasi, Jawa Barat, Teja Yulianto memertanyakan sikap


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News