Orang Tua Siswa Adukan Pungli

Orang Tua Siswa Adukan Pungli
Orang Tua Siswa Adukan Pungli
Orang tua siswa yang memegang kartu jaminan kesehatan masyarakat (Jamkesmas) dan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) pun tetap diminta membayar. Dia yang anaknya sekolah di SMKN 3 Mataram, tiap bulannya, harus membayar Rp 100 ribu.  Sedangkan bagi siswa yang tidak memiliki dua kartu jaminan tersebut dibebankan biaya Rp 300 ribu per bulannya. 

Selain uang komite, mereka masih dibebankan dengan uang semester. Uang semester ini harus dilunasi, jika tidak ingin melihat anaknya didepak dari ruang ujian. Karena, sekolah mengharuskan pembayaran itu lunas sebelum ujian berlangsung. "Kalau tidak bayar, anak saya tidak bisa ikut ujian," ungkapnya.

Uang semester yang harus dibayar sebesar Rp 3 juta. Tapi, mereka yang memegang kartu jamkesmas dan jamkesda mendapat keringanan dengan membayar setengahnya, yakni Rp 1,5 juta. ‘’Berat sekali, pak,’’ tandasnya.

Sainah yang memegang kartu jamkesmas hanya membayar Rp 1,5 juta. Kendati hanya membayar setengahnya dirinya tetap merasa berat  karena ia hanya bekerja serabutan. "Kita kira karena ada‎ jamkesmas, tidak bayar. Ternyata kita tetap diharuskan membayar," katanya.

MATARAM-Dugaan adanya pungutan liar (pungli) di sejumlah sekolah semakin menguat. Selasa (18/12), delapan orang tua siswa di Kota Mataram mendatangi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News