Orang Tua Siswa Asal Indonesia Persiapkan Mental Jelang Pembukaan Sekolah di Australia

"Yang dipersiapkan adalah lebih soal mental," ujar Devi, yang mengaku lega anak-anaknya bisa kembali ke sekolah.
Ia mengaku jika 'lockdown' di Melbourne, yang menjadi salah satu paling lama dan ketat di dunia, sangat berpengaruh kepada anak-anaknya yang duduk di Kelas 2 dan Kelas 9.
"Kasihannya karena social life mereka jadi terganggu, enggak bisa bermain dengan anak-anak lainnya, juga ada perasaan ada yang membatasi."
Sekolah menyediakan alat tes rapid antigen
Untuk kembali menjalani kelas tatap muka, selain syarat vaksinasi bagi anak-anak yang sudah memenuhi syarat usia, sekolah juga meminta agar mereka menggunakan masker di dalam kelas.
"Protokol kesehatan tetap dilakukan di sekolah, tapi pihak sekolah juga meminta agar orang tua menyiapkan masker cadangan," ujar Ninil.
Ia juga mengatakan sejak awal pandemi, Abdurrahman juga sempat membuatkan masker untuk teman di kelasnya, guru-guru dan petugas perpustakaan yang ia jahit sendiri.
Begitu juga dengan Devi yang meyediakan semua perlengkapan, seperti masker dan 'hand sanitiser' yang sekarang sudah seperti kebutuhan pokok.
"Anak-anak sudah paham soal protokol kesehatan, tapi terus diingatkan," kata Devi.
Komunikasi dengan pihak sekolah dan persiapan dari rumah telah membantu sejumlah orangtua asal Indonesia di Melbourne saat anak-anak mereka kembali ke kelas
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Dunia Hari Ini: Kebakaran Hutan di Korea Selatan, 24 Nyawa Melayang
- 'Jangan Takut': Konsolidasi Masyarakat Sipil Setelah Teror pada Tempo