Orang Tuanya Dibikin Mabuk, Siswi SMP Diihik-ihik Kepsek
jpnn.com - MELAWI – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru terjadi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Kali ini korbannya ialah Bunga (nama samaran), gadis 14 tahun yang baru lulus SMP.
Peristiwa itu dialami korban menjelang kelulusan Maret 2016 lalu. Pelaku diduga oknum Kepala Sekolah (Kepsek) di salah satu SMP di Desa Nusa Poring, Kecamatan Menukung berinisial PSU.
Ayah dan paman korban mendatangi kantor Harian Rakyat Kalbar, Kamis (23/6) mengatakan, kasus pencabulan tersebut mulai dicurigai ketika anaknya mengaku sakit di kemaluannya disertai pendarahan.
“Pada 5 Juni 2016 dia (korban) kesakitan dan mengalami pendarahan. Korban dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Melawi. Ini yang membuat kami semakin curiga. Setelah mengetahui hasil rontgen, kemaluan korban sudah sobek,” ungkap Tingas mendampingi ayah korban, kemarin.
Paman korban menambahkan, ketika keponakannya dirawat di rumah sakit, dia mulai mencurigai oknum Kepsek itu pelakunya. Kepsek tersebut sering main ke rumah korban hingga malam.
Terlebih ketika korban berada di rumah sakit, oknum Kepsek itu tiba-tiba SMS (short message service) ke Tingas. “Bunyi SMS itu, Ngah kita komproni luk. Aku bantu segala biaya. Kalau memang ada, aku bantu,” beber Tingas membacakan isi SMS di handphone-nya.
Awalnya Tingas tidak mengetahui maksud SMS Kepsek itu. Kenapa orang yang baru saja dikenal, bukan keluarga, tiba-tiba SMS demikian.
“Saya bersama ayah korban langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek. Oleh Polsek, kami disuruh lansung ke Polres Melawi membawa hasil rontgen tadi,” ungkap Tingas.
MELAWI – Kasus pelecehan seksual yang dilakukan guru terjadi di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat. Kali ini korbannya ialah Bunga (nama samaran),
- Polda Jawa Barat Gagalkan Peredaran 1 Juta Butir Obat Keras Ilegal
- PPPK 2024 Tahap II: Kaltim Siapkan 9.195 Formasi, Ada Syarat Umum & Khusus Bagi Pelamar
- Ratusan Polisi Bersiaga Amankan Wisuda di Kampus Unpar Bandung Pascateror Bom
- Polisi Gerebek Kampung Narkoba di Banyuasin, 8 Orang Ditangkap
- Kinerja Transparan, Pemkab Bekasi Raih Predikat Kabupaten Informatif
- Pemda Mengasumsikan 2025 Masih Ada Honorer, Gaji Jangan Lagi 3 Bulan Sekali