Orangutan Albino Langka di Kalimantan Akhirnya Diberi Nama ‘Alba’
Yayasan ini mengajarkan primata yang berhasil diselamatkan untuk menjaga diri mereka sendiri dan akhirnya melepaskan mereka kembali ke hutan.
Biasanya dibutuhkan waktu delapan tahun untuk mengajar orangutan yang tertangkap untuk menemukan makanannya sendiri dan bertahan hidup secara mandiri - namun orangutan ini mungkin akan dilepaskan jauh lebih cepat dari itu.
"Ia (Alba) menunjukkan perilaku liar. Kami pikir ia mungkin bisa kembali ke alam liar." kata juru bicara yayasan, Jendral Nico Hermanu.
Polisi setempat telah mendengar tentang keberadaan Alba dan Pemerintah Indonesia sendiri meminta BOSF untuk menyelamatkan primata tersebut.
Yayasan ini merawat sekitar 700 orangutan di kamp-kamp hutan dan pusat rehabilitasi di Kalimantan.
Orangutan, primata kemerahan yang dikenal karena kejinakan dan kecerdasan mereka, hidup di alam liar hanya di pulau Sumatra dan Kalimantan, yang terbagi antara Indonesia, Malaysia dan Brunei.
Serikat Konservasi Alam Internasional (IUCN) memperkirakan bahwa jumlah orangutan di Kalimantan menurun hampir dua pertiga sejak awal 1970-an dan selanjutnya akan menurun menjadi 47.000 ekor pada tahun 2025.
Orangutan Borneo dinyatakan terancam punah oleh IUCN tahun lalu karena adanya perburuan atas daging mereka dan konflik mereka dengan pekerja perkebunan -yang membunuh 2.000 hingga 3.000 orangutan per tahun, dan penghancuran hutan tropis untuk pertanian perkebunan. Spesies orangutan lainnya, yakni orangutan sumatera, telah terancam punah sejak tahun 2008.
Orangutan albino langka yang diselamatkan di Indonesia akhirnya diberi nama ‘Alba’ setelah ribuan masukan diterima dari seluruh dunia.
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di India Telan Puluhan Nyawa
- Dunia Hari Ini: Setidaknya 10 ribu orang Tedampak Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki
- Pendidikan dan Pengalaman Kerja Migran, Termasuk Asal Indonesia, Belum Tentu Diakui Australia
- Pemilik Usaha Kecil dan Menengah di Indonesia Minta Lebih Diperhatikan
- Apakah Bentrokan Indonesia dengan Kapal Tiongkok di Laut China Selatan Pertanda Konflik?
- Jenazah WHV Asal Indonesia Belum Dipulangkan, Penyebab Kecelakaan Masih Diselidiki