Orasi di Unkris, Hasto Minta Kampus Berperan Memajukan Indonesia
Dan institusi pendidikan itu harus ditata terintegrasi dengan koridor strategis pembangunan.
“Pemikiran geopolitik Soekarno memerlukan syarat utama, penataan kampus yang terintegrasi dengan koridor strategis pembangunan atas cara pandang geopolitik,” urai Hasto.
Atas dasar hal tersebut, lanjut Hasto, kampus harus menjadi pusat penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan mendorong riset-inovasi terapan.
“Agar Indonesia mampu berdiri di atas kaki sendiri, setidaknya dalam bidang pangan, energi, keuangan dan lain-lain,” tegas Hasto.
Insitusi pendidikan dan kampus Indonesia harus terlibat mewujudkan negara menjadi sebagai bangsa berdaulat dan berdikari.
Contoh sederhana, ketergantungan terhadap pangan, berupa impor daging, kedelai, gandum, jagung, dan gula, harus segera diatasi.
“Australia misalnya, dalam perspektif pertahanan menempatkan Indonesia sebagai ancaman dari Utara, namun setiap tahun, Indonesia mengimpor sapi dan daging sapi sebesar Rp. 37 triliun. Ini, kan, ironis. Karena itulah harus dibangun kerja sama antarkedua negara bertetangga agar keduanya mendapat manfaat secara berkeadilan”, ujarnya.
Pada kesempatan itu, Hasto sempat menyerahkan beberapa buah buku, termasuk Mustika Rasa yang dibuat di era Presiden Soekarno. Menurut Hasto, buku itu menjadi salah satu contoh bagaimana upaya agar Indonesia membangun hegemoni di bidang pangan.
Hasto Kristiyanto mengingatkan betapa pentingnya penataan kampus dan universitas di Indonesia demi memastikan tanah air maju.
- IMDE Gelar Kuliah Umum Bertema Tips dan Trik Wawancara Tokoh
- Hasto Bakal Kirim Buku Pak Sabam Biar Ara Sirait Melakukan Perenungan
- Hasto Tuding Ara Main SARA soal Pramono-Rano Didukung Anies, Prabowo Pasti Tak Suka
- Hasto Mendengar Informasi Bakal Dijadikan Tersangka di Kasus Absurd
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Universitas Bakrie Jadi Jembatan Pengembangan Industri Halal Antara Indonesia dan Filipina