Organda akan Turunkan Tarif Angkutan Ekonomi
jpnn.com - JAKARTA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) membuka peluang adanya penyesuaian tarif angkutan kelas ekonomi, menyusul turunnya harga premium dari Rp 7.500 menjadi Rp 6.600 dan solar dari Rp 7.250 menjadi Rp 6.400. Namun berapa besar penurunan, masih akan dilakukan pengkajian terlebih dahulu karena perlu ada penyesuaian dengan komponen-komponen lain.
“Atas kebijakan penurunan harga premium dan solar, Organda melakukan evaluasi pengaruhnya terhadap biaya operasional. Tidak tertutup kemungkinan ada penyesuaian terhadap tarif kelas ekonomi. Namun masih perlu dilakukan perhitungan teknis untuk selanjutnya disampaikan kepada pemerintah,” ujar Ketua Umum Organda, Eka Sari Lorena Surbakti, saat dihubungi Jumat (16/1) malam.
Menurutnya, pengkajian akan dilakukan dengan memerhatikan sejumlah komponen, mulai dari harga-harga sparepart dan sejumlah komponen lain yang berhubungan dengan tarif dan pelaksanaan operasional di lapangan.
Saat ditanya dengan sikap pemerintah yang menetapkan harga premium dan solar mengikuti fluktuasi pasar minyak dunia, Lorena mengatakan untuk tarif angkutan barang, Organda mengusulkan tetap mengikuti mekanisme pasar. Ia mencontohkan semisal saat ini terdapat penurunan harga BBM terhadap operasional yang mencapai 8 persen, maka dampaknya dihitung hanya 5-8 persen.
“Tapi berapa besar tarifnya, masih akan kita lihat dulu keadaan di lapangan, kemudian kita lihat impactnya seperti apa dan kita analisa untuk di share kepada pemerintah mengenai impact tariff,” katanya. (gir/jpnn)
JAKARTA – Organisasi Angkutan Darat (Organda) membuka peluang adanya penyesuaian tarif angkutan kelas ekonomi, menyusul turunnya harga premium
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Ruas Falah Dukung MIND ID Mengakselerasi Pembangunan SGAR Mempawah Fase II
- Toshiba Berbagi Tips Menjaga Kebersihan Dispenser
- Gelar Operasi Gempur II, Bea Cukai Ajak Masyarakat Berantas Rokok Ilegal
- Pegadaian 123 Go! Bersiap Meluas dengan Bank Emas
- Kadin Luncurkan White Paper, Strategi Mewujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8%
- Hasil Uji Lab Lemigas Menyatakan Kualitas Pertamax Memenuhi Spesifikasi Dirjen Migas